WHO Cemas soal Lonjakan COVID-19 di RI, Pemerintah Diminta Batasi Kegiatan Warga

18 Juni 2021 10:36 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga di Pedukuhan Dengok II, Kalurahan Dengok, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, DIY memutuskan untuk me-lockdown kampungya. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Warga di Pedukuhan Dengok II, Kalurahan Dengok, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, DIY memutuskan untuk me-lockdown kampungya. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
WHO mengkhawatirkan kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia. Pada Kamis (17/6/2021), penambahan kasus corona di Indonesia melonjak tajam.
ADVERTISEMENT
Dalam 24 jam, muncul 12 ribu lebih kasus baru. Penambahan tersebut merupakan yang terbesar sejak Januari 2021 lalu.
Dalam laporan situasi yang diluncurkan WHO pada Kamis (17/6/2021) diakui peningkatan tajam hunian tempat tidur rumah sakit usai lonjakan kasus terjadi, telah menjadi kekhawatiran besar mereka.
Tenaga pikul membawa jenazah dengan protokol COVID-19 untuk dimakamkan di TPU Cikadut, Bandung, Jawa Barat, Selasa (15/6/2021). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
WHO pun meminta Pemerintah Indonesia segera bertindak. Salah satu yang bisa dilakukan adalah memberlakukan pembatasan kegiatan sosial skala besar.
Warga menutup lingkungnya untuk penanganan COVID-19 di Kudus. Foto: Akhmad Nazaruddin Lathif/ANTARA
"Dengan meningkatnya penularan akibat varian yang kami khawatirkan, diperlukan tindakan cepat untuk mengatasi situasi ini di berbagai provinsi," sebut laporan WHO seperti dikutip dari Associated Press.
Pada Kamis kemarin, selain peningkatan kasus, kematian akibat COVID-19 di Indonesia melonjak sampai ke angka 211.
Peningkatan kasus disebabkan oleh banyaknya warga yang mudik saat Lebaran pada Mei 2021. Menyebarnya virus corona varian Delta yang pertama kali ditemukan di India turut menjadi faktor pendukung.
ADVERTISEMENT