WHO: Kombinasi Vaksin AstraZeneca dengan mRNA Hasilkan Imunitas Lebih Baik

20 September 2021 15:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Vaksin COVID-19 Astrazeneca. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Vaksin COVID-19 Astrazeneca. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Sejumlah negara kini telah mempraktikkan pemberian dosis vaksin COVID-19 campur atau dengan dua merek vaksin yang berbeda. Di Indonesia misalnya, para tenaga kesehatan yang telah menerima dua dosis lengkap vaksin Sinovac memperoleh booster menggunakan vaksin Moderna.
ADVERTISEMENT
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hingga saat ini belum ada banyak bukti terkait pencampuran dosis tersebut. Direktur Departemen Imunisasi, Vaksin dan Biologi WHO, Katherine O’Brien, menjelaskan bahwa kini bukti imunogenisitas dan keamanan yang dimiliki hanyalah vaksin AstraZeneca dengan vaksin mRNA seperti Pfizer dan Moderna.
"Tapi kami sebenarnya tidak memiliki bukti untuk sebagian besar pencampuran dan pencocokan itu. Kami memiliki bukti tentang imunogenisitas dan keamanan dalam menggabungkan dosis vaksin AstraZeneca dengan salah satu produk mRNA, produk Pfizer atau Moderna," kata Katherine dalam tayangan WHO's Science in 5 on COVID-19, dikutip kumparan pada Senin (20/9).
Menurutnya, sejauh ini memang belum ada penelitian yang menunjukkan hasil respons yang sangat baik. Akan tetapi, pencampuran dua jenis vaksin tersebut diketahui menunjukkan hasil respons imun yang dapat dikatakan lebih baik.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Anda mendapatkan respons yang sangat baik dari perspektif kekebalan dan ini adalah hal yang aman untuk dilakukan. Yang kami tahu adalah Anda mendapatkan respons yang lebih baik jika Anda memulai dengan vaksin AstraZeneca dan kemudian memberikan vaksin mRNA," tambahnya.
Terkait pencampuran lainnya seperti yang dilakukan di Indonesia, WHO masih belum memiliki data-data terkait pencampuran dua vaksin yang berbeda tersebut. Namun, ia mengaku kini sedang menunggu hasil uji coba dari pencampuran merek vaksin yang berbeda selain yang telah dijelaskan sebelumnya.
"Tetapi uji coba itu sedang berlangsung, dan kami tidak sabar menunggu untuk melihat hasil uji coba," ungkapnya.
Selain Indonesia, sejumlah negara lain seperti Thailand juga telah melakukannya yakni menyuntikkan vaksin Sinovac lalu vaksin AstraZeneca. Thailand juga diketahui sebagai negara pertama yang mencampurkan vaksin Sinovac buatan China tersebut dengan merek lain.
ADVERTISEMENT