WHO Minta Negara di Asia Bersiap Hadapi Varian Omicron

3 Desember 2021 12:32 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kesehatan melakukan tes usap polymerase chain reaction (PCR). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kesehatan melakukan tes usap polymerase chain reaction (PCR). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi Asia-Pasifik akan mengalami lonjakan kasus COVID-19 varian Omicron. Mereka meminta pemerintah dan warga wilayah tersebut bersiap berhadapan dengan kemungkinan buruk.
ADVERTISEMENT
Salah satu anjuran WHO adalah peningkatan kapasitas medis di Asia Pasifik. Percepatan vaksinasi terhadap kelompok rawan juga wajib dilakukan untuk menghadapi varian Omicron.
"Pengendalian perbatasan dapat mengulur waktu tapi setiap negara dan masyarakat harus bersiap berhadapan dengan lonjakan kasus," ucap Direktur Regional WHO untuk Pasifik Barat Takeshi Kasai seperti dikutip dari Reuters.
Penumpang menggunakan masker saat tiba di Bandara di Singapura. Foto: Edgar Su/REUTERS
"Warga tidak boleh hanya bergantung pada pengendalian perbatasan. Yang paling penting bersiap dengan varian penularan tinggi ini. Sejauh ini informasi yang tersedia kami tak perlu mengubah pendekatan," sambung dia.
Kasai menambahkan, pengalaman menghadapi varian Delta juga harus dipakai saat berhadapan dengan varian Omicron. Oleh sebab itu, disiplin protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak harus selalu dilakukan.
ADVERTISEMENT
Varian Omicron pertama kali terdeteksi di selatan Afrika pada November 2021. WHO telah memasukkan Omicron sebagai variant of concern.
Saat ini ilmuwan WHO sedang mengumpulkan informasi seberapa menular dan berbahayanya varian Omicron.
Varian Omicron kini sudah ditemukan di puluhan negara. Beberapa negara dekat Indonesia seperti Malaysia, Singapura, dan Australia telah melaporkan penemuan kasus varian Omicron.