WHO: Tak Ada Pembatasan dan Musim Dingin Picu COVID-19 di Eropa Naik

22 Oktober 2021 4:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur eksekutif WHO, Mike Ryan. Foto: Christopher Black/WHO via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Direktur eksekutif WHO, Mike Ryan. Foto: Christopher Black/WHO via REUTERS
ADVERTISEMENT
WHO berbicara terkait meningkatnya kasus harian COVID-19 di beberapa negara di Eropa. Dalam sepekan terkahir, kasus harian di Inggris dan Rusia tidak terkendali.
ADVERTISEMENT
Bahkan kasus di Rusia sudah memprihatinkan. Selain kasus harian, angka kematian akibat COVID-19 juga meningkat.
Namun belakangan terungkap badai COVID-19 di Rusia diduga akibat ada varian baru. Varian itu dinamai AY.4.2 dan disebut lebih menular dibanding varian delta.
Menyikapi lonjakan kasus di Eropa, Direktur Eksekutif WHO, Mike Ryan, mengatakan hal ini dipicu akibat meningkatnya aktivitas sosial di dalam ruangan setelah tak ada lagi pembatasan.
Selain itu, Eropa segera memasuki musim dingin sehingga penularan COVID-19 naik signifikan.
"Sebagian besar pembatasan itu sekarang tidak berlaku lagi di banyak negara," kata Ryan dikutip dari Reuters, Jumat (22/10).
"Dan kami melihat itu bertepatan dengan periode musim dingin di mana orang-orang pindah ke dalam ruangan saat hawa dingin muncul," tambah dia.
Relawan diberi pengarahan di Stasiun Pemadam Kebakaran Woking, di tengah merebaknya penyakit coronavirus (COVID-19) di Woking, Inggris, 2 Februari 2021. Foto: Hannah McKay/Reuters
Ryan mengatakan, WHO terus memantau situasi di Eropa. Berkaca dari pengalaman di 2020, sebagaian besar tenaga kesehatan di negara Eropa kolaps karena kewalahan merawat pasien COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Pertanyaannya tetap. Apakah kita akan memiliki pengalaman yang sama seperti tahun lalu dengan sistem kesehatan yang datang sekali lagi di bawah tekanan?" tutur dia.