WHO: Tak Ada Pembatasan dan Musim Dingin Picu COVID-19 di Eropa Naik
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bahkan kasus di Rusia sudah memprihatinkan. Selain kasus harian, angka kematian akibat COVID-19 juga meningkat.
Namun belakangan terungkap badai COVID-19 di Rusia diduga akibat ada varian baru. Varian itu dinamai AY.4.2 dan disebut lebih menular dibanding varian delta.
Menyikapi lonjakan kasus di Eropa, Direktur Eksekutif WHO, Mike Ryan, mengatakan hal ini dipicu akibat meningkatnya aktivitas sosial di dalam ruangan setelah tak ada lagi pembatasan.
Selain itu, Eropa segera memasuki musim dingin sehingga penularan COVID-19 naik signifikan.
"Sebagian besar pembatasan itu sekarang tidak berlaku lagi di banyak negara," kata Ryan dikutip dari Reuters, Jumat (22/10).
"Dan kami melihat itu bertepatan dengan periode musim dingin di mana orang-orang pindah ke dalam ruangan saat hawa dingin muncul," tambah dia.
Ryan mengatakan, WHO terus memantau situasi di Eropa. Berkaca dari pengalaman di 2020, sebagaian besar tenaga kesehatan di negara Eropa kolaps karena kewalahan merawat pasien COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Pertanyaannya tetap. Apakah kita akan memiliki pengalaman yang sama seperti tahun lalu dengan sistem kesehatan yang datang sekali lagi di bawah tekanan?" tutur dia.