WHO Tak Yakin Keamanan Efek Samping Vaksin Sinopharm pada Penderita Komorbid

6 Mei 2021 9:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin corona Sinopharm. Foto: Tingshu Wang/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin corona Sinopharm. Foto: Tingshu Wang/REUTERS
ADVERTISEMENT
WHO menyuarakan kekhawatiran terhadap vaksin asal China, Sinopharm. Mereka bahkan menyebut, sangat tidak yakin mengenai data yang disampaikan oleh perusahaan pengembang vaksin itu.
ADVERTISEMENT
Kekhawatiran WHO terkait dengan efek samping serius vaksin Sinopharm. Meski demikian, WHO sangat percaya vaksin itu mampu mencegah COVID-19.
Hal tersebut terungkap dari sebuah dokumen yang dilihat Reuters.
Vaksin Sinopharm. Foto: Shutter Stock
Terkait dokumen itu, WHO memastikan dokumen tersebut hanya satu dari beberapa sumber rekomendasi yang ada. Sedangkan Sinopharm belum memberikan komentar soal dokumen WHO tersebut.
Dokumen yang dilihat Reuters sendiri, berisi penilaian dari Kelompok Penilaian Strategis WHO (SAGE) yang mengevaluasi Sinopharm di 45 negara. Sebanyak 65 juta dosis di puluhan negara itu diberikan kepada orang-orang dewasa.
Dokumen itu meringkas data uji klinis Sinopharm di China, Bahrain, Mesir, Yordania, dan Uni Emirat Arab.
Uji coba vaksin yang diproduksi oleh Sinopharm Tiongkok di Pusat Studi Klinis Universitas Heredia Cayetano di Lima, Peru. Foto: Ernesto Benavides/AFP
Hasilnya efikasi uji klinis tiga di berbagai negara itu sebesar 78,1 persen. Angka itu sedikit turun dari yang sebelumnya diumumkan China, 79,34 persen.
ADVERTISEMENT
"Kami sangat yakin dua dosis vaksin BBIBP-CorV (vaksin Sinopharm) manjur untuk mencegah COVID-19 untuk dewasa (18-59 tahun)," tulis dokumen tersebut.
"Analisis keamanan di antara para peserta yang memiliki komorbid sangat sedikit karena kurangnya partisipan dengan komorbid (kecuali obesitas) di fase uji klinis III," tutur dokumen tersebut.
Masih di dalam dokumen tersebut, hasil pemantauan keamanan setelah uji klinis, masih ada beberapa celah terhadap perlindungan untuk penyakit parah. Durasi perlindungan keamanan pada wanita hamil, dewasa dan lansia sampai evaluasi efek samping.
"Kami sangat tak yakin terhadap bukti efek samping bagi penerima yang memiliki komorbid dan kondisi kesehatan yang berpotensi meningkatkan risiko COVID-19 usai mereka menerima dosis pertama dan kedua vaksin BBIBP-CorV," tulis dokumen tersebut.
ADVERTISEMENT