Wiranto Minta Polisi Buru Pelempar Bom di Rumah Pimpinan KPK

9 Januari 2019 13:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi terkini rumah Laode Syarif di Kalibata. (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi terkini rumah Laode Syarif di Kalibata. (Foto: Raga Imam/kumparan)
ADVERTISEMENT
Rumah dua pimpinan KPK diteror oleh orang tak dikenal, Rabu (9/1) pagi. Rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarif dilempar bom molotov. Sementara, rumah Ketua KPK Agus Rahardjo turut dilempar bom pipa high explosive. Menggapi kejadian ini, Menko Polhukam Wiranto meminta kepolisian dapat segera memburu pelaku pelempar kedua bom itu.
ADVERTISEMENT
"Bom di mana aja sekarang siapapun yang membuat bom itu yang berusaha untuk menakut nakuti ya. Ditangkap saja dihukum, kita ada peraturan perundangan ada hukum kita terapkan dengan tegas, selesai," kata Wiranto di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (9/1).
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan - Wiranto. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan - Wiranto. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
Wiranto meminta publik tak perlu meributkan masalah ini secara berlebihan. Ia meminta publik menyerahkan pengusutan kasus ini diselesaikan melalui jalur hukum.
"Kita ada peraturan perundang-undangan, kita ada hukum, kita terapkan dengan tegas selesai, begitu saja, jadi jangan kita ributkan," kata Wiranto.
"Ada saja orang orang setiap saat seperti itu (tugas) kita tinggal mengusut, polisi sudah (berusaha) menangkap, (ketika) sudah ada identifikasi manusianya siapa, kejar, tangkap, proses latar belakangnya apa," timpalnya.
Suasana rumah Ketua KPK, Agus Rahardjo di Bekasi. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana rumah Ketua KPK, Agus Rahardjo di Bekasi. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Ia menambahkan selama ini kepolisian bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) selalu melakukan deteksi dini potensi teror di seluruh wilayah di Indonesia. Wiranto menegaskan pihaknya tak ingin membuat masyarakat merasa terancam dan resah menjelang Pemilu 2019.
ADVERTISEMENT
"Intinya kita tak ingin menjelang pemilu itu kita kan tiga bulan lagi untuk membuat masyarakat resah, membuat masyarakat terancam. Dari manapun dari siapapun kita sedapat mungkin sudah dapat untuk menangkalnya," jelasnya.
Rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di Jalan Kalibata Selatan, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, diduga dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal. Penemuan bom itu terjadi pada Rabu (9/1), sekitar pukul 05.30 WIB.
Molotov yang berada di rumah Laode M Syarif. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Molotov yang berada di rumah Laode M Syarif. (Foto: Dok. Istimewa)
Dari informasi yang diterima kumparan, botol berisi spiritus dan sumbu api itu pertama kali dilihat oleh Bambang, yang merupakan sopir Laode.
Sementara rumah Ketua KPK Agus Rahardjo di Jatimekar, Bekasi, ditemukan sebuah tas hitam yang berisikan bom pipa rakitan berdaya ledak tinggi.
Penemuan tas berisi bom pipa itu pertama kali ditemukan oleh dua anggota Gegana Polri Aipda Sulaeman dan Bripka I Nyoman Ardana. Rabu (9/1) pagi. Tas berisi bom pipa itu digantung di pagar depan rumah Agus Rahardjo.
Bom pipa di rumah ketua KPK. (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Bom pipa di rumah ketua KPK. (Foto: Istimewa)
Saat ini, pihak kepolisian masih menyelidiki penemuan bom di rumah dua pimpinan KPK tersebut. Saat ini di kedua rumah tersebut akan ditambah pengamanan dari kepolisian.
ADVERTISEMENT
"Di Bekasi Pak Agus, dan Pak Laode di Kalibata. Kita juga akan melakukan ekstra pengamanan," jelas Karopenmas Mabes Polri Brigjen Brigjen Dedi Prasetyo, Rabu (9/1).