news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Wisata Kembali Dibuka, Inggris Luncurkan Buku Panduan untuk WNI

24 Maret 2022 14:42 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkin, saat peluncuran buku panduan wisata 'Ayo ke UK' di The Langham, Jakarta, pada Kamis (24/3) Foto: Jemima Shalimar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkin, saat peluncuran buku panduan wisata 'Ayo ke UK' di The Langham, Jakarta, pada Kamis (24/3) Foto: Jemima Shalimar/kumparan
ADVERTISEMENT
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins, menggambarkan Inggris sebagai destinasi wisata yang aman dan sehat. Jenkins menyinggung hal tersebut lantaran tengah mempromosikan kembali pariwisata di Inggris.
ADVERTISEMENT
"Kami sangat yakin Inggris adalah tujuan yang sangat aman dan sehat," tutur Jenkins di The Langham, Jakarta, pada Kamis (24/3/2022).
"Layanan kesehatan kami adalah salah satu yang terkuat di dunia, dan telah mengatasi pandemi COVID-19 di seluruh dunia," lanjutnya.
Berkat fasilitas kesehatan yang mumpuni, Inggris kembali membuka pintu untuk pariwisata. Kedubes Inggris di Jakarta kemudian meluncurkan buku panduan wisata bertajuk 'Ayo ke UK' pada Kamis (24/3/2022).
Atraksi wisata di Inggris yang sayang dilewatkan di 2022. Foto: Kedubes Inggris
Buklet berbahasa Indonesia tersebut menghimpun referensi ide perjalanan menarik bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang ingin mengunjungi Inggris.
Menjelajahi buku itu, warga dapat menemukan informasi penting bagi wisatawan, seperti pilihan makanan halal hingga informasi kebudayaan. Tips menyusuri Inggris dengan anggaran terbatas hingga rekomendasi toko buah tangan pun dibahas dengan mendetail.
ADVERTISEMENT
Inspirasi destinasi wisata juga meliputi empat negara di Kerajaan Inggris Raya, yakni Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara.
"Kami meluncurkan untuk pertama kalinya, sebuah buku panduan dengan semua informasi yang Anda butuhkan untuk pergi ke Inggris dan memiliki kunjungan yang sukses dan menyenangkan," terang Jenkins.
Atraksi wisata di Inggris yang sayang dilewatkan di 2022. Foto: Kedubes Inggris
Inggris telah mencabut seluruh aturan pembatasan perjalanan internasional sejak Jumat (18/3/2022). Sehingga, pengunjung yang belum divaksinasi pun tidak perlu mengikuti tes sebelum keberangkatan dan tes susulan di hari kedua setelah kedatangan.
Selain itu, pengunjung tidak perlu mengisi dokumen Passenger Locator Form (PLF). Formulir tersebut digunakan oleh otoritas kesehatan untuk melacak kontak jika pelancong terpapar penyakit menular.
"Inggris telah menghapus semua pembatasan dan tindakan perbatasan terkait dengan COVID-19. Jadi tidak ada karantina. Tidak ada tes yang diperlukan. Dan formulir tidak perlu diisi apakah orang sudah divaksinasi atau tidak," tegas Jenkins.
ADVERTISEMENT
"Jadi Inggris terbuka dan kami berharap dapat menyambut wisatawan Indonesia kembali untuk menikmati semua hal indah tentang Inggris, apakah itu olahraga, musik, budaya, belanja, makanan, atau hal indah lainnya yang kami miliki. Ayo ke Inggris," sambungnya.
Peampakan tempat wisata ikonik Kota London di Inggris Foto: Dok. Booking.com
Penghapusan kebijakan pembatasan itu selaras dengan rencana Inggris untuk hidup berdampingan dengan virus corona. Pendekatan tersebut dinilai sesuai sebab tingkat vaksinasi yang tinggi di Inggris.
Vaksinasi dosis kedua di Inggris telah mencapai 86 persen dari keseluruhan populasi penduduk. Sedangkan 67 persen populasi penduduk telah menerima dosis ketiga.
"Penduduk Inggris memiliki tingkat vaksinasi yang sangat tinggi, termasuk dosis booster. Jadi risikonya rendah dan kami pikir kami sekarang berada pada titik di mana, dengan tindakan pencegahan yang masuk akal dan tindakan yang masuk akal, kami dapat hidup dengan penyakit ini," tutur Jenkins.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, Visa dan Imigrasi Inggris (UKVI) menegaskan, negara tersebut akan memprioritaskan pengajuan visa dari warga Ukraina. Kedubes Inggris menggarisbawahi, krisis kemanusiaan akibat invasi Rusia menjadi fokus utama pada saat ini.
Maka dari itu, proses permohonan visa akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Jenkis menambahkan, pelamar visa perlu mendaftar dalam waktu yang jauh dari hari perjalanan.
Atraksi wisata di Inggris yang sayang dilewatkan di 2022. Foto: Kedubes Inggris
"UKVI memprioritaskan aplikasi Skema Keluarga Ukraina dalam menanggapi krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh invasi ke Ukraina," jelas Girlie Repuyan dari UKVI.
"Layanan visa prioritas dan super prioritas telah dihentikan sementara untuk pengajuan visa studi, pekerjaan, dan keluarga baru. Visa pengunjung standar saat ini membutuhkan waktu rata-rata 6 pekan untuk diproses," imbuh Repuyan.
Walau mendapati kendala, Jenkins meyakinkan, WNI memiliki peluang yang sangat besar untuk mendapatkan visa. Kegagalan pengajuan visa juga umumnya berakar dari kesalahan kecil saat mendaftarkan diri.
ADVERTISEMENT
Demi menyiasati itu, Jenkins mendorong agar penyedia layanan wisata membantu warga dalam menavigasi sistem. WNI yang mengisi formulir dengan teliti tentu akan mendapatkan visa Inggris dengan mudah.
Atraksi wisata di Inggris yang sayang dilewatkan di 2022. Foto: Kedubes Inggris
"Kabar baiknya adalah pada tahun 2021, 91 persen orang Indonesia yang mengajukan visa, mendapatkannya. Sedikit lebih rendah untuk visa kunjungan yaitu sekitar 83,5 persen, tetapi angkanya masih sangat tinggi," ujar Jenkins.
Jumlah pelancong dari Indonesia ke Inggris menyentuh angka 9.670 pada 2021 lalu. Jumlah itu bahkan tidak mencapai seperlima dari total 55.000 pengunjung sebelum pandemi melanda. Jenkins berharap angka tersebut akan segera merayap naik.
Jenkins menyambut warga Indonesia untuk kembali mengunjungi Inggris. Bagi Jenkins, WNI dapat menemukan kasih maupun kawan ketika mereka berpergian ke negara tersebut. Bahkan, Jenkins mengatakan, mereka mungkin akan menemukan rumah kedua di sana.
ADVERTISEMENT
"Hari ini adalah momen yang sangat besar bagi kami," pungkas Jenkins.