WN Australia Bohong Jadi Korban Begal di Bali demi Klaim Asuransi

10 Desember 2019 16:31 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Begal dan Rampok Foto: Muhammad Faisal Nu'man
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Begal dan Rampok Foto: Muhammad Faisal Nu'man
ADVERTISEMENT
Polda Bali telah menelusuri kebenaran WN Australia bernama Emma Bell (25) jadi korban begal hingga kondisinya kritis. Rupanya cerita begal itu bohong. Menurut penelusuran polisi, Emma berbohong demi mendapatkan klaim asuransi.
ADVERTISEMENT
Direskrimum Polda Bali, Kombes Andi Fairan, mengatakan Emma sebenernya mengalami kecelakaan lalu lintas di kawasan Canggu, Kuta Utara. Tapi, tidak ada aksi begal yang terjadi karena tak ada barang Emma yang hilang karena dirampok begal.
“Bahwa korban tidak mengalami begal, melainkan korban mengalami murni laka lantas dan tidak ada satu pun barang dari korban yang hilang. Adapun alasan korban membuat berita bahwa korban mengalami begal supaya korban mendapatkan klaim asuransi di negaranya,” kata Andi kepada wartawan, Selasa (10/12).
Andi Fairan. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Andi mengatakan, pihaknya langsung terjun ke lokasi di kawasan Canggu untuk menelusuri kebenaran aksi begal yang dialami Emma. Sebab, dugaan aksi begal ini viral di sejumlah media massa dan media asing. Polisi juga telah menginterogasi sejumlah saksi di lokasi kejadian.
ADVERTISEMENT
“Tim Resmob ke Polsek Kuta Utara terkait kasus viral tersebut namun setelah dicek nihil laporan di Polsek,” kata Andi.
Polda Bali lalu mengunjungi tempat tinggal teman Emma yang bernama Bryden Ian di Vila Rose di Jalan Bumbak, Gang Pulau Karimata, Canggu. Dari keterangan Bryden, Emma ternyata mengalami kecelakaan lalu lintas.
“Teman korban menerangkan Emma murni laka lantas. Dan tim mendatangi rumah sakit tempat Emma Bell yaitu RS BIMC Kuta dan diperoleh keterangan dari pihak rumah sakit bahwa memang benar RS BIMC menerima rujukan korban atas nama Emma Bell pada Rabu (4/12) dari RS Sanglah,” ujar Andi.
com-Asuransi kesehatan. Foto: Shutterstock
Emma sempat dirawat selama tiga hari di BIMC Kuta. Namun pada Sabtu (7/12), Emma minta dirujuk ke negaranya untuk proses perawatan lebih lanjut. Saat ini, Emma telah kembali ke Australia.
ADVERTISEMENT
“Korban minta dirujuk ke RS di negaranya karena asuransinya tidak bisa dipakai di Bali dan korban sudah kembali ke negaranya pada tanggal 07 Desember 2019 bersama keluarganya,” ujar Andi.
Kabar Emma menjadi korban begal hingga kritis di Bali sempat diungkap media Australia, 9news.com.au, Emma menjadi korban begal di Bali.
Dalam berita itu, tas Emma dirampok dan dia terseret beberapa meter di pinggir jalan. Akibatnya, ia mengalami luka serius. Tulang tengkorak retak dan otaknya mengalami pendarahan.