WN Korea Selatan Bunuh Diri di Solo Karena Merasa Terpapar Virus Corona

29 Februari 2020 19:48 WIB
comment
30
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ambulans yang mengangkut pasien coronavirus yang dikonfirmasi tiba di luar rumah sakit di Kota Daegu, Korea Selatan, Minggu (23/2). Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ambulans yang mengangkut pasien coronavirus yang dikonfirmasi tiba di luar rumah sakit di Kota Daegu, Korea Selatan, Minggu (23/2). Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Catatan redaksi: Berita ini telah mendapatkan koreksi terkait pelayanan visa oleh Kedubes Korsel.
ADVERTISEMENT
---------------------------------
Seorang WN Korea Selatan bunuh diri di sebuah hotel di Solo setelah menduga dirinya terinfeksi virus corona atau COVID-19. Jenazahnya ditemukan oleh polisi pada 23 Februari.
Dikutip dari YonhapNews, Sabtu (29/2), polisi menyatakan wanita berusia 57 tahun tersebut bunuh diri karena tidak ada tanda-tanda kekerasan atau pembunuhan di TKP. Tak dijelaskan bagaimana wanita itu bunuh diri.
Berdasarkan keterangan yang diterima dari Kedutaan Besar Korea Selatan untuk Indonesia, wanita yang tak disebut identitasnya tersebut tiba di Solo pada 16 Februari untuk keperluan dinas. Saat jenazahnya ditemukan di hotel, petugas kepolisian menemukan sebuah memo yang ditulis oleh wanita tersebut yang menyatakan bahwa dirinya terinfeksi corona.
Pejalan kaki memakai masker di luar Stasiun Kereta Api Seoul di Seoul, Korea Selatan. Foto: REUTERS/Kim Hong-Ji
Dalam memo tersebut, ia menuliskan riwayat perjalanannya sebelum sampai ke Solo. Sebelum pergi ke Solo, ia menjelaskan sempat melakukan perjalanan dinas ke Dalian, China, dan kembali ke Korea pada 22 Januari.
ADVERTISEMENT
Pada memo tersebut, ia juga mengungkapkan riwayat kesehatannya. Seperti pada tanggal 8 Februari, ia mengungkapkan merasakan iritasi pada tenggorokannya. Dilanjutkan pada 9 Februari, ia pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan diri sesuai dengan anjuran pemerintah Korea Selatan.
Lalu pada 14 Februari, ia disuntik untuk mencegah flu dan membeli masker dari apotek di Korea Selatan. Pada 15 Februari, ia mencatat menghubungi klinik di Korea University Medical Centre, namun disebut tidak perlu melakukan cek kesehatan.
Para pekerja mengenakan pakaian pelindung saat menyemprotkan desinfektan untuk mencegah COVID-19 di pasar lokal di Kota Daegu, Korea Selatan, Mingg (23/2). Foto: AP Photo/Ahn Young-joon
Sementara terkait perjalanannya ke Indonesia, ia mencatat berangkat ke Bandara Internasional Incheon Terminal 2 pada 16 Februari dengan menaiki taksi dari Seongbuk-gu. Namun rupanya, ia sama sekali belum melakukan cek laboratorium apakah terinveksi virus corona atau tidak.
ADVERTISEMENT
Keluarga yang menerima kabar tersebut meminta agar segera dilakukan tes laboratorium. Pada Jumat (28/2), berdasarkan hasil post-mortem disimpulkan bahwa wanita tersebut negatif corona.
Seorang perwakilan dari kedubes mengatakan, "setelah kami mengumpulkan catatan dari korban, kami sama sekali tidak memahami mengapa ia membuat pilihan yang ekstrem".
Hingga saat ini, pemerintah Indonesia belum mengeluarkan travel warning bagi warganya yang ingin mengunjungi Korea. Pembuatan visa dan proses pengajuan visa ke Korsel juga masih berjalan dengan normal.
Sementara itu, Kapolresta Surakarta Kombes Pol Andy Rifai saat dihubungi belum memberikan jawaban terkait kasus ini.