news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

WN Malaysia di Australia Diusir dari Kontrakannya karena Takut Virus Corona

16 Februari 2020 10:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Langit Biru di Perth Foto: Rossi Finza/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Langit Biru di Perth Foto: Rossi Finza/kumparan
ADVERTISEMENT
Diskriminasi dan rasialisme terhadap warga keturunan China meningkat di Australia akibat virus corona atau COVID-19. Seorang warga keturunan Tionghoa dari Malaysia diusir dari kontrakannya di kota Perth karena pemilik rumah takut dia membawa virus.
ADVERTISEMENT
Helen --bukan nama sebenarnya--, seperti diberitakan ABC Australia pekan ini, mengaku terkejut saat dia kembali ke kontrakannya di selatan kota Perth pada 4 Februari setelah liburan Imlek di Malaysia sejak 24 Januari.
Pemilik kontrakan tersebut mengganti kunci rumah dan meninggalkan seluruh barang-barang Helen di depan pintu. Ada pesan di secarik kertas yang tertempel di pintu, berbunyi:
"PERINGATAN - DILARANG MELINTAS. Rumah ini dikunci karena virus corona. Karena kau gagal mengontak saya di tengah Darurat Global Organisasi Kesehatan Dunia terkait virus corona, kau tidak lagi disambut di rumah ini."
Di rumah itu juga tinggal pemilik rumah dan keluarganya. Helen mulai menyewa rumah itu pada November 2019 dengan harga AUD 86 (Rp 800 ribu) per minggu, sudah termasuk tagihan lainnya. Sewa itu dilakukan hanya dengan perjanjian lisan, tidak ada hitam di atas putih.
ADVERTISEMENT
Pemilik rumah mengaku telah mencoba menghubungi Helen berkali-kali tapi gagal. Helen mengatakan pesan itu baru masuk ketika dia sudah tiba di Australia.
"Saya memutuskan untuk mengubah kunci rumah dan meletakkan barang-barangmu di luar karena saya khawatir akan keselamatan keluarga dan kawan-kawan saya," bunyi pesan tersebut.
Ilustrasi jalanan di Australia. Foto: AFP/WILLIAM WEST
Helen mengaku sedih akan peristiwa itu. Dia bingung, padahal dia tidak dari China, apalagi dari kota Wuhan, tempat virus corona mewabah.
"Saya tidak pernah ke China, mengapa mereka pikir saya membawa virus?" kata Helen.
Peristiwa ini terjadi di tengah wabah virus corona yang sudah menewaskan 1.669 orang per Minggu (16/2), sebagian besar di China. Orang yang terjangkit sudah hampir 70 ribu orang.
Di Australia sendiri ada 15 orang yang positif virus corona, kebanyakan berasal dari Wuhan. Namun tidak ada satu pun kasus yang tercatat di Western Australia, tempat Perth berada.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Australia tidak mengeluarkan larangan berkunjung bagi warganya ke Malaysia. Mengutip AFP, Australia hanya melarang masuk wisatawan China untuk sepekan ke depan dan larangan akan diperpanjang jika diperlukan.
Wujud asli virus corona COVID-19 yang terlihat melalui mikroskop. Foto: National Institute of Allergy and Infectious Diseases via flickr (CC BY 2.0)
Helen mengatakan dia sudah melaporkan peristiwa yang menimpanya ke polisi, namun tidak bisa diproses lebih lanjut karena tak ada surat perjanjian sewa rumah.
Kepala Petugas Medis Australia Brendan Murphy sebelumnya telah mengatakan angka diskriminasi dan rasialisme terhadap warga keturunan China meningkat di negara itu akibat virus corona. Dia menegaskan bahwa sikap itu tidak bisa diterima.
"Tidak ada alasan seseorang mengenakan masker, tidak ada alasan seseorang menjauhi orang lainnya," kata Murphy.
Infografik Evolusi Virus Corona. Foto: Sabryna Putri Muviola/kumparan