com-Konservasi Mangrove Cilacap

Wujud Cinta Terhadap Bumi Melalui Konservasi Mangrove

21 November 2019 14:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Konservasi Mangrove Cilacap Foto: Dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
com-Konservasi Mangrove Cilacap Foto: Dok. Pertamina
ADVERTISEMENT
Mungkin tak ada yang menyangka, hutan mangrove di Desa Ujung Alang, Kecamatan Kampung Laut, Cilacap, yang tadinya gersang, kini kembali hijau. Sebagian besar lahan hutan yang dialihfungsikan menjadi tambak pun, kembali rimbun ditanami pohon pantai berakar kuat tersebut.
ADVERTISEMENT
Di balik itu semua, ada Joni Rianto yang pantang menyerah merawat hutan mangrove yang sebelumnya telah rusak di desanya. Bersama sang ayah, Joni aktif mengurus kelompok yang peduli akan kelestarian mangrove di Cilacap dan sekitarnya.
Awalnya sang ayah, Wahyono, prihatin dengan lahan mangrove yang terbengkalai akibat ditinggalkan para petani tambak pada 1999 silam. "Awalnya kita prihatin dengan lingkungan yang gersang karena ulah para investor yang membuka lahan tambak dan menebang hutan besar-besaran dan di sini wilayahnya gundul," ujar Joni.
Konservasi mangrove yang mulanya hanya dilakukan oleh keluarga Joni pun perlahan tapi pasti mulai merangkul warga sekitar. Dengan sabar dan telaten, mereka melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya pelestarian lahan hutan mangrove.
ADVERTISEMENT
Hingga pada tahun 2005, terbentuklah Kelompok Patra Krida Wana Lestari yang bergerak di bidang konservasi lahan mangrove. Kelompok ini fokus melakukan pembibitan benih pohon hingga pengembalian fungsi lahan mangrove sebagai pelindung garis pantai.
Bukan hal mudah mengajak warga untuk aktif melakukan konservasi lahan mangrove. Menurut Joni, warga desa takut tanah mereka akan direbut bila dijadikan hutan mangrove.
Apalagi layaknya sebagian besar anak muda di desanya, Joni juga sempat merantau ke kota lain selama 2 tahun. Sehingga menyebabkan kelompok konservasi mangrove binaannya sempat 'membeku' akibat tidak adanya koordinator dan sosialisasi rutin.
Berbekal keberanian, sekembalinya Joni dari tanah rantau, ia kembali aktif melakukan konservasi. Ia pun tak segan menawarkan tanah milik pribadinya sebagai jaminan bagi warga. Sehingga kini, Kelompok Patra Krida Wana Lestari telah beranggotakan 20 orang yang aktif mengembalikan hutan mangrove ke fungsi seharusnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Joni, pohon mangrove punya banyak manfaat untuk lingkungan. "Manfaat mangrove itu banyak. Pertama untuk mencegah erosi, angin kencang dan mampu menyumbangkan oksigen terbanyak. Selain itu juga berfungsi melindungi biota laut."
Seiring berjalannya waktu, Joni pun menyadari bahwa mangrove juga bisa menjadi kunci untuk mengangkat derajat ekonomi warga desanya. Salah satu caranya dengan mengajak warga ikut serta melakukan budidaya bibit pohon mangrove.
com-Konservasi Mangrove Cilacap Foto: Dok. Pertamina
Sama seperti saat merintis Kelompok Patra Krida Wana Lestari, awalnya usaha pembibitan ini tak mendapatkan hasil apa pun. Namun hal tersebut tak lantas membuat Joni menyerah untuk meningkatkan kesejahteraan desanya.
Berbekal promosi melalui media sosial hingga merambah ke organisasi konservasi mangrove lainnya, kini bibit mangrovenya mulai menghasilkan keuntungan yang menjanjikan. Bahkan menurutnya, satu petani mangrove bisa memperoleh penghasilan hingga Rp 1,5-2 juta rupiah setiap dua minggunya.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga dirasakan oleh salah satu warga Desa Ujung Alang, Bono Lastro Priono, yang ikut mendapatkan dampak positif dari usaha bibit mangrove kelompok Patra Krida Wana Lestari. Pembibitan mangrove bisa menjadi mata pencaharian alternatif selain sebagai nelayan. Bono mengaku, tak jarang keuntungan sebagai petani bibit mangrove justru lebih besar dibandingkan keuntungan sebagai nelayan.
“Perbedaan zaman dulu dan sekarang, terutama di sisi lingkungan. Hutan mangrove rimbun dan masyarakat ikut merasakan ada ekonomi tambahan. Walaupun penghasilan nelayan 50 persen hilang, tapi kalau ditambah dengan pembibitan, itu ada hasil tambahan. Sebenarnya lebih lumayan dari hasil pembibitan,” akunya.
Mulai tahun 2009 hingga sekarang, kelompok Patra Krida Wana Lestari bersama Pertamina telah berhasil menanam kembali lebih dari 1,5 juta pohon mangrove di Desa Ujung Alang. Tepatnya di wilayah konservasi Laguna Segara Anakan, Cilacap.
ADVERTISEMENT
Joni mengatakan bahwa datangnya Pertamina membawa kemajuan dalam usahanya konservasinya. Sebab dulu semua modal memang ditanggung sendiri oleh warga sehingga cakupan wilayah konservasi menjadi sangat terbatas.
com-Konservasi Mangrove Cilacap Foto: Dok. Pertamina
Berbagai cara dilakukan oleh Pertamina untuk membantu program konservasi mangrove. Mulai dari penyediaan modal bibit, perahu untuk operasional dan pengawasan, hingga pembangunan taman konservasi Kolak Sekancil (Konservasi Laguna Segara Anakan Cilacap).
Dibangun pada tahun 2016, berdasarkan data dari Pertamina, Kolak Sekancil memiliki 50 jenis mangrove yang teridentifikasi, dengan 45 jenis yang telah tersertifikasi. Selain itu, konservasi mangrove ini juga berhasil menciptakan habitat baru baru 64 jenis burung, 8 jenis mamalia, dan 3 jenis reptil.
Dengan banyaknya jenis pohon hingga aneka hewan yang mendiami hutan mangrove ini, Kolak Sekancil kini menjadi jadi salah satu hutan mangrove terlengkap di Indonesia yang ada di kawasan Segara Anakan. Kolak Sekancil tak hanya jadi rujukan bagi para peneliti mangrove, tapi juga menjadi tempat wisata edukasi baru di wilayah Cilacap. Sehingga secara tak langsung juga ikut membantu membuka lapangan pekerjaan baru bagi warga sekitar.
ADVERTISEMENT
Story ini merupakan bentuk kerja sama dengan Pertamina.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten