Xi Jinping Khawatir COVID-19 di Desa, Produsen Obat di China Tambah Produksi

19 Januari 2023 11:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembukaan Kongres Partai Komunis China oleh Presiden Xi Jinping Foto: Thomas Peter/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Pembukaan Kongres Partai Komunis China oleh Presiden Xi Jinping Foto: Thomas Peter/Reuters
ADVERTISEMENT
Produsen obat dari China berpacu dengan waktu untuk membuat obat demam dan perawatan pasien COVID-19. Tindakan itu diambil setelah Presiden Xi Jinping khawatir dengan penyebaran virus corona di wilayah terpencil.
ADVERTISEMENT
Kecemasan Xi datang jelang perayaan tahun baru Imlek. Hari raya tersebut biasanya dipakai warga China pulang ke kampung halamannya di daerah-daerah terpencil.
"Pengendalian dan pencegahan COVID-19 di China masih dalam masa tertekan, tapi cahaya sudah terlihat di depan, kegigihan adalah kemenangan," ucap Xi seperti dikutip dari Reuters.
"Saya sangat khawatir dengan wilayah terpencil dan petani. Fasilitas medis relatif lemah di pedesaan, sehingga pencegahan tugasnya sulit dan berat," sambung dia.
Saat ini China masih berhadapan dengan ledakan COVID-19 yang muncul usai pemerintah mencabut kebijakan zero-COVID. Menurut perhitungan Pemerintah China dari 8 Desember sampai 12 Januari hampir 60 ribu warga China meninggal dunia saat dirawat di rumah sakit akibat COVID-19.
Karena banyaknya yang kehilangan nyawa, warga China pun mulai berburu obat-obatan secara mandiri.
ADVERTISEMENT
Demi memenuhi kebutuhan, produsen obat di China meningkatkan produksi hingga tiga kali lipat untuk obat demam dan batuk. Informasi tersebut diungkap media pemerintah China Daily dalam laporannya pada Kamis (19/1).
Laporan beberapa media obat COVID-19 produksi Pfizer, Paxlovid, sebenarnya tersedia di China. Namun, sulit diperoleh lewat jalur resmi.
Obat corona lainnya seperti Molnupiravir juga sudah disetujui penggunaan oleh Pemerintah China. Tetapi, belum tersedia secara luas.