Yallah Quit, Program untuk Muslim di AS Berhenti Merokok Selama Ramadhan

12 Mei 2020 14:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
berhenti merokok Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
berhenti merokok Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Universitas di Amerika Serikat meluncurkan program untuk membantu umat Muslim berhenti merokok selama Bulan Ramadhan.
ADVERTISEMENT
Program bernama 'Yallah Quit (Ayo, berhenti)' merupakan gerakan yang dibuat oleh Universitas Rogel Cancer Center di Michigan, Amerika Serikat. Terdapat sejumlah persyaratan untuk mengikuti program ini seperti minimal berusia 18 tahun, sedang merokok, keturunan Amerika-Arab, dan memiliki ponsel pintar.
“Dengan kewajiban menahan lapar dan haus, Bulan Ramadhan juga menjadi waktu bagi umat Muslim untuk berhenti merokok. Kami ingin mengejawantahkan energi dan upaya itu ke arah positif sehingga berdampak untuk kesehatan jangka panjang,” ujar Associate Director for Community Outreach, Engagement & Health Disparities di Rogel Cancer Center, Ken Resnicow, seperti diberitakan media lokal Michigan, Michigan Health.
Mereka yang telah mendaftarkan diri pada program ini nantinya akan menerima pesan sepanjang hari dengan kata-kata penyemangat beserta sejumlah tips berhenti merokok.
ADVERTISEMENT
“Jika Anda bisa puasa dan tidak merokok sepanjang pagi hingga sore hari, berarti Anda juga cukup kuat untuk tidak merokok pada malam harinya,” tulis salah satu pesan itu.
Resnicow mengatakan faktor budaya memiliki pengaruh sangat besar terhadap perilaku kesehatan. Dari penelitian yang dilakukan kepada komunitas Timur Tengah dan Afrika Utara yang tinggal di Michigan Tenggara, diketahui semakin taat beragama responden, semakin rendah risiko terkena kanker.
“Kami ingin bekerja sama dengan rekan kami di komunitas serta berharap masjid-masjid bisa mengkampanyekan gerakan ini secara langsung kepada komunitas Muslim. Tapi, karena pandemi virus corona, kami sekarang fokus melalui saluran media yang ada untuk menjangkau komunitas, seperti koran, radio, dan media sosial,” kata Resnicow.
Asap rokok sangat berbahaya bagi kesehatan Foto: Unsplash
Program Yallah Quit merupakan upaya awal dari kampanye yang lebih besar selama Bulan Ramadhan pada tahun depan. Tak hanya rokok, program ini juga membantu para penghisap shisha.
ADVERTISEMENT
“Shisha lebih dipandang sebagai aktivitas sosial, seperti minum kopi. Sayangnya, banyak orang semakin kecanduan,” kata Co-principal Yallah Quit, Corey Beckwith.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.