Yang Harus Kamu Tahu Sebelum Cek Corona di Wisma Atlet Kemayoran

27 Maret 2020 8:33 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas medis bersiap di ruang instalasi gawat darurat Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3).  Foto: ANTARA FOTO/Kompas/Heru Sri Kumoro
zoom-in-whitePerbesar
Petugas medis bersiap di ruang instalasi gawat darurat Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3). Foto: ANTARA FOTO/Kompas/Heru Sri Kumoro
ADVERTISEMENT
Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, telah disulap menjadi rumah sakit darurat khusus penanganan COVID-19 per Senin (23/3). Pemerintah mengubah 2 tower menjadi ruang rawat yang bisa menampung 3.000 pasien.
ADVERTISEMENT
RS tersebut melayani semua warga yang diduga kuat terjangkit virus corona ini. Tapi, ada beberapa persyaratan jika ingin periksa di RS khusus ini. Berikut rangkumannya:
Hanya Terima Pasien 15 Tahun ke Atas
RS Darurat Wisma Atlet hanya memeriksa pasien corona dengan usia di atas 15 tahun. Hal itu diterangkan oleh pemimpin RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Mayjen Eko Margiyono.
“Bahwa di dalam penerimaan pasien ini, usia minimal adalah 15 tahun ke atas. Jadi untuk anak-anak kami juga tidak akan menerima,” kata Eko dalam keterangannya di BNPB, Kamis (26/3).
Tidak Menerima Pasien Non Corona
Infeksi corona memang bisa memperparah penyakit bawaan. Seperti gangguan ISPA, atau penyakit dalam lainya. Tapi RS ini tidak akan merawat pasien yang tidak positif terinfeksi corona.
ADVERTISEMENT
“Termasuk juga apabila ada pasien yang meskipun ringan tetapi membawa penyakit komplikasi yang lain, itu juga kita akan rujuk,” ucap Eko.
Alasan lain adalah RS Darurat ini tidak menyertakan peralatan medis lainnya. Jadi, semua alat medis dipastikan khusus untuk penanganan COVID-19.
“Dan yang COVID-19 positif, usia lebih dari 15 tahun, sesak ringan sampai dengan sedang, komorbid juga tidak ada,” terangnya.
Hingga Kamis (26/3), RS Darurat Wisma Atlet sudah merawat 208 pasien, 14 positif COVID-19, 146 PDP, dan 48 ODP.
Pangdam Jaya MayjenTNI Eko Margiyono. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
RS Darurat Hanya Menangani Pasien dengan Gejala Ringan dan Sedang
Eko menegaskan, RS Darurat hanya menangani pasien COVID-19 dengan gejala ringan hingga sedang. Jika dalam perkembangannya gejala berubah menjadi berat, pasien akan langsung dirujuk ke rumah sakit rujukan yang telah ditunjuk pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Rumah sakit ini memang dibangun, didirikan untuk menangani khusus COVID-19 kategorinya ringan (dan) sedang. Bagaimana dengan yang (gejala) berat, maka dari RS Darurat akan dirujuk ke rumah sakit telah jadi rujukan apakah di RSPI atau RS Persahabatan," jelasnya.
Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Foto: Dok. BPMI Setpres
RS Darurat Bersifat Self Healing
Karena hanya menangani pasien dengan gejala ringan dan sedang, Rumah Sakit ini bertipe Self Healing. Pasien yang dirawat akan dikarantina, tapi juga pasien harus berupaya bersama dengan petugas medis mengembalikan imun dan daya tahan tubuhnya.
"Rumah sakit ini berbeda dengan rumah sakit yang lain karena rumah sakit ini adalah menerapkan dengan sistem pelayanan self healing, visit video call, self quarantine, limitasi kontak dengan petugas. Apabila makin berat akan dirujuk. Sudah ada yang datang diperiksa (gejala) berat kembali kita rujuk," kata Eko.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, Wisma Atlet Kemayoran hanya mengoperasikan 2 tower. Jika pada perkembangannya situasi COVID-19 semakin buruk, tak menutup kemungkinan akan menambah 2 tower lagi untuk dioperasikan. Dua tower yang dipersiapkan itu adalah tower 7 yang bisa menampung 1.700 pasien dan tower 6 dengan kapasitas 3.000 pasien.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!