news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Yang Perlu Kamu Tahu soal Baku Tembak Polisi vs Pengawal Habib Rizieq

8 Desember 2020 8:11 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran didampingi Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman memberikan keterangan pers. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran didampingi Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman memberikan keterangan pers. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menggelar konferensi pers pada Senin (7/12) siang di Polda Metro Jaya. Fadil turut didampingi Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman.
ADVERTISEMENT
Fadil mengatakan, telah terjadi insiden baku tembak antara anggota Polri dengan pengawal Mohammad Rizieq Syihab atau Habib Rizieq. Peristiwa itu terjadi Senin dini hari sekitar pukul 00.30 WIB di Tol Jakarta-Cikampek KM 50.
Fadil menyebut sebelum terjadi baku tembak, anggotanya sedang menyelidiki informasi adanya pengerahan massa karena Rizieq akan diperiksa hari ini.
Rizieq rencananya memang akan diperiksa di Polda Metro Jaya pada Senin pagi terkait kasus kerumunan massa di Petamburan, Jakarta Pusat.
Fadil menuturkan, tim mengikuti rombongan kendaraan yang berisi Rizieq. Namun dalam perjalanan, anggota tiba-tiba dipepet oleh mobil yang diduga kuat pengawal Rizieq. Akhirnya baku tembak tak terhindarkan.
"Ketika anggota PMJ mengikuti kendaraan yang diduga pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet kemudian diserang dengan menggunakan senpi dan sajam," kata Fadil.
ADVERTISEMENT
Ada sekitar 10 orang pengawal Rizieq saat baku tembak dengan anggota Polri di mana enam di antaranya tewas.
"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang kemudian melakukan tindakan tegas terukur. Sehingga terhadap kelompok diduga pengikut MRS yang berjumlah 10 orang meninggal dunia sebanyak enam orang," ucap Fadil.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menunjukkan barang bukti terkait penyerangan Polisi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO

Kronologi Baku Tembak versi Kapolda Metro Jaya

Fadil menuturkan, mereka sudah memantau dari kawasan Sentul atau lokasi di mana Rizieq berada. Dari perumahan di kawasan Sentul, polisi mengikuti sebuah rombongan mobil.
Tetapi setibanya di Tol Jakarta-Cikampek, polisi dipepet sebuah mobil yang diduga pengawal Rizieq. Baku tembak tak terhindarkan.
Berikut kronologi versi Irjen Fadil:

Pukul 00.30 WIB

Polisi menyelidiki informasi adanya pengerahan massa saat Habib Rizieq diperiksa pukul 10.00 WIB di Polda Metro Jaya. Polisi lalu mengikuti pergerakan Habib Rizieq.
ADVERTISEMENT
Setibanya di Tol Jakarta-Cikampek KM 50, mobil petugas tiba-tiba dipepet oleh mobil yang diduga kuat merupakan pengawal Habib Rizieq.
Dua kendaraan itu berjenis Chevrolet Spin dan Toyota Avanza berwarna silver. Dua mobil itu menabrak kendaraan milik polisi hingga berhenti
"Ketika anggota PMJ mengikuti kendaraan yang diduga pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet kemudian diserang dengan menggunakan senpi dan sajam sebagaimana yang rekan-rekan lihat di depan ini," kata Fadil Imran.

Pukul 00.40 WIB

Petugas yang diserang dengan pistol dan senjata tajam bereaksi. Baku tembak tak terelakkan. Enam orang pengawal Habib Rizieq tewas dan empat lainnya kabur.
"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang kemudian melakukan tindakan tegas terukur. Sehingga terhadap kelompok diduga pengikut MRS yang berjumlah 10 orang meninggal dunia sebanyak enam orang," ungkap Fadil.
ADVERTISEMENT
Dalam peristiwa itu, tidak ada anggota Polri yang mengalami luka. Hanya kerugian materil berupa mobil yang dipepet.

Polisi Sempat Beri Tembakan Peringatan

Fadil menuturkan, sebelum baku tembak terjadi tim dari Polda Metro Jaya melakukan tembakan ke arah ban kendaraan Chevrolet Spin sehingga mengalami pecah ban.
Empat pelaku kemudian keluar dari mobil tersebut. Mereka kemudian berusaha melawan petugas menggunakan tiga senjata tajam dan sebuah senjata api.

Penyerang Polri Adalah Laskar Khusus Habib Rizieq yang Kerap Halangi Penyelidikan

Fadil memaparkan, hasil identifikasi polisi, kelompok yang melakukan penyerangan itu merupakan pengikut Rizieq yang selama ini dinilai kerap menghalangi proses penyelidikan.
"Jadi dari hasil penyelidikan awal, kelompok yang menyerang anggota ini diidentifikasi sebagai laskar khusus yang selama ini menghalangi proses penyelidikan," kata Fadil.
ADVERTISEMENT
Terkait empat pengawal Rizieq lainnya, Fadil menyebut mereka berhasil melarikan diri. Sedangkan anggota Polri tidak mengalami luka.
"Tidak ada anggota yang terluka, hanya kerugian materi. Sementara 4 orang (pelaku) lainnya melarikan diri," ungkap Fadil.
Terkait identitas enam korban tewas itu yakni:
1. M. Reza / 20 tahun
2. Lutfhil Hakim / 24 tahun
3. Akhmad Sofyan / 26 tahun
4. M. Suci Khadavi / 21 tahun
5. Mr. X
6. Mr. X
Setelah baku tembak berakhir, enam jenazah langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati pada Senin pagi. Jenazah juga sudah dimandikan.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menyampaikan keterangan pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO

Kapolda Metro dan Pangdam Jaya Minta Tak Ada Lagi Upaya Penghalangan Penyidikan

Beberapa barang bukti disita setelah baku tembak itu. Mulai dari satu pucuk senpi rakitan, tiga amunisi 9 mm, satu pucuk senpi rakitan dan amunisi 14 empat amunisi 9 mm.
ADVERTISEMENT
Selain itu ada satu pedang 1 meter, satu samurai 1 meter, satu celurit 60 cm, satu tongkat kayu berujung runcing 50 cm, satu buah ketapel beserta kelereng 10 butir da satu unit mobil Chevrolet Spin berwarna Abu-abu.
Berkaca dari kasus ini, Fadil dan Pangdam Jaya meminta tak ada lagi upaya menghalangi proses penyidikan, karena melanggar hukum dan dapat dipidana.
"Saya dan Pangdam Jaya mengimbau kepada saudara MRS dan pengikutnya untuk tidak menghalang-halangi proses penyidikan karena tindakan tersebut adalah tindakan yang melanggar hukum dan dapat dipidana," tutur Fadil.
Keterangan pers FPI soal insiden baku tembak di Tol Jakarta-Karawang. Foto: DOk. FPI

Insiden Penembakan versi FPI

ADVERTISEMENT
Sebelum Kapolda Metro Jaya menggelar konferensi pers, Dewan Pimpinan Pusat FPI sudah mengeluarkan siaran pers terkait peristiwa di Tol Jakarta-Cikampek. Surat itu ditanda tangani oleh Ketua Umum FPI Sobri Lubis dan Sekretaris Umum FPI Munarman.
ADVERTISEMENT
Dalam keterangan mereka, dijelaskan rombongan Habib Rizieq diadang dan diserang orang tak dikenal (OTK). Bahkan, sempat ada penculikan terhadap enam anggota laskar pengawal Habib Rizieq.
"Bahwa benar ada peristiwa pengadangan, penembakan terhadap rombongan IB HRS (Imam Besar Habib Rizieq) dan keluarga serta penculikan terhadap 6 orang laskar pengawal IB. Peristiwa terjadi di dekat pintu Tol Karawang Timur," tulis FPI.
FPI menambahkan, rombongan Habib Rizieq dalam perjalanan menuju pengajian subuh keluarga. Namun tak dijelaskan di mana lokasi pengajian itu. Tetapi tengah Tol Jakarta-Cikampek, FPI menyebut rombongan Habib Rizieq diserang penguntit dan OTK.
"Dalam perjalanan menuju lokasi pengajian Subuh keluarga tersebut, rombongan diadang oleh preman OTK (yang kami duga kuat bagian dari operasi penguntitan dan untuk mencelakakan IB)," terang FPI.
ADVERTISEMENT
FPI menyebut enam orang laskar pengawal Habib Rizieq sempat hilang keberadaannya karena diculik.

FPI Bantah Pernyataan Polisi soal Penyerangan Menggunakan Senjata Tajam

Setelah Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers, FPI membantah apa yang telah disampaikan oleh Kapolda Metro terkait adanya penyerangan menggunakan senjata tajam.
“Fitnah itu. Anak-anak laskar itu hanya mengawal HRS, dan tidak pernah punya senjata api,” kata Munarman.
Munarman menegaskan, tak ada laskar FPI yang membawa senjata tajam dan senjata api.
"Yang patut diberitahukan bahwa fitnah besar kalau laskar kita membawa senjata api dan tembak menembak. Fitnah itu. Laskar kami tidak pernah dibekali senjata api, kami dengan tangan kosong, kami bukan pengecut," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Munarman mengutuk keras tewasnya enam anggota laskar FPI akibat baku tembak di Tol Jakarta-Karawang KM 50. Dia meminta proses hukum terhadap anggota polisi yang melakukan penembakan.
“Itu adalah pembantaian,” ucap Munarman.
Pakar Hukum Munarman (kiri) dan Pengamat Ekonomi Anthony Budiawan dalam seminar Leadership Outlook 2020 di Double Tree, Cikini, Jakarta, Selasa (31/12). Foto: Fanny Kusumawardhanui/kumparan

FPI Bantah Ada Pengerahan Massa: Bohong, Habib Rizieq ke Pengajian

Munarman menepis adanya pengerahan massa jelang pemeriksaan Habib Rizieq di Polda Metro. Ia menyebut Polda Metro Jaya telah membuat kebohongan terkait penyelidikan itu.
"Itu membuktikan fitnah. Habib Rizieq menuju luar Jakarta bukan dalam Jakarta. Jadi kebohongan seperti itu tidak layak dikutip menurut saya," kata Munarman.
"Tidak boleh informasi publik dijejali dengan kebohongan. Hentikan kebohongan. Habib Rizieq menuju luar Jakarta bukan dalam Jakarta," tambah dia.
Munarman menuturkan, rombongan yang membawa Habib Rizieq dan keluarga tengah berjalan dari Sentul menuju ke Karawang untuk melakukan pengajian subuh dengan keluarga.
ADVERTISEMENT
Dalam perjalanan, sekitar pukul 12.30 WIB rombongan dikawal, menggunakan empat mobil dan dikawal empat mobil laskar.
"Di perjalanan ada yang menguntit sejak beliau keluar dari Sentul dan penguntit itu berusaha. Kita tidak tahu mereka petugas resmi atau bukan karena enggak pakai seragam berusaha memotong rombongan. Pengawal tentu saja ingin melindungi HRS. Ini reaksi normal," tutur dia.
Senjata tajam dan senpi milik laskar khusus FPI yang diamankan. Foto: Dok. Istimewa

Identitas Enam Korban Tewas Menurut FPI

Terkait enam korban tewas, Munarman membeberkan secara singkat identitas anggota laskar yang tewas dalam baku tembak itu.
"Identitas laskar yang tewas. Ini nama panggilan dulu karena kami masih konfirmasi nama lengkapnya. Faiz, Ambon, Andi, Reza, Luthfi, Khadafi," kata Munarman.
Munarman tidak menjelaskan identitas lebih lanjut keenam orang ini, termasuk usianya. Namun ia memastikan keenam orang ini adalah anggota laskar FPI asal DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Kita masih cross-check dengan keluarga (soal umur). Semuanya merupakan Laskar DKI," terangnya.
FPI juga berduka dan menganggap mereka mati syahid. Munarman memastikan apa yang telah dilakukan keenam orang ini adalah upaya melindungi Habib Rizieq.
"Ini anak-anak kita tahu persis, anak-anak ini hanya bentuk kecintaannya melawan (pihak yang mencoba mencelakakan) pimpinan kami Imam Besar (Habib Rizieq)," ujarnya.

FPI: Ada Institusi Negara Intai Pesantren Habib Rizieq di Megamendung

Lebih lanjut, Munarman mengatakan beberapa hari sebelum kejadian, mereka menemukan ada beberapa orang yang melakukan pengintaian di pondok pesantren milik Habib Rizieq di Megamendung, Bogor.
"Beberapa hari yang lalu memang ada beberapa pengintai di pondok pesantren Habib Rizieq yang ditugaskan oleh institusi resmi negara, yang ditugaskan mengintai 24 jam, menggunakan drone dan peralatan canggih lainnya," ujar Munarman.
ADVERTISEMENT
Munarman mengatakan, ada komunikasi yang terjadi antara laskar yang menjaga pondok pesantren dengan para pengintai itu.
"Karena mereka terjebak dengan cara pengintaian yang tidak profesional. Ada 3 orang yang berhasil dikomunikasikan dan kita mendapatkan semua data-datanya, identitas kita dapatkan semua," jelasnya.
Ia menyebut pengintaian tak hanya terjadi di Megamendung tetapi di beberapa lokasi lainnya termasuk di Petamburan.
"Dan Pengintaian bukan cuma terjadi di Megamendung, tapi di Petamburan sini, ada foto-fotonya kita dapatkan. Kemudian di kawasan Sentul yang kemarin ada aksi demonstrasi," kata Munarman.