Yang Perlu Kamu Tahu soal Wacana Vaksinasi Dosis ke-3 di Indonesia
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bahrain dan UEA sudah melakukan itu kepada warganya. Untuk dosis ketiga ini dua negara itu memberikan vaksin Pfizer setelah warganya menerima vaksin Sinopharm secara lengkap.
Negara lain seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Prancis juga mengizinkan penggunaan dosis ketiga vaksin dari merek yang berbeda bagi warganya.
Bagaimana dengan Indonesia?
Vaksin yang digunakan di Indonesia saat ini bermerek Sinovac, AstraZeneca dan Sinopharm. Vaksinasi dilakukan dengan memberikan dua dosis. Juru bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi belum memberikan tanda untuk melakukan vaksinasi dosis ketiga di Indonesia.
"Tunggu rekomendasi WHO, hasil uji klinis tahap 3 juga nanti rekomendasi para ahli dan ITAGI," kata dia pada kumparan, Rabu (9/6).
Menurut dr. Nadia, hal yang harus menjadi fokus utama saat ini adalah percepatan vaksinasi. Hingga saat ini, Indonesia masih belum mencapai angka vaksinasi yang sudah ditargetkan.
ADVERTISEMENT
"Ayo kita konsen dulu percepatan suntikan dua dosis yang jelas sesuai uji klinis mencapai 181,5 juta," tutupnya.
Berdasarkan data yang diunggah pada situs covid19.go.id, sebanyak 18.260.482 orang telah menerima vaksinasi pertama per tanggal 8 Juni. Sementara untuk vaksinasi kedua, sebanyak 11.356.025 orang telah mendapatkannya. Jumlah ini masih jauh dari herd immunity seperti yang disampaikan Nadia.
Kekebalan Sinovac Kurang dari 6 Bulan?
Bayang-bayang untuk menerima dosis timbul kembali jika melihat adanya nakes yang tertular virus corona meski sudah lengkap divaksin. Di Kudus misalnya jumlah nakes yang terpapar bahkan mencapai ratusan orang, tepatnya 358 orang. Juga di Cilacap, 49 nakes juga terpapar meski sudah divaksin 2 dosis.
Padahal rata-rata nakes menerima vaksin pada Februari 2021. Lantas apakah vaksin Sinovac memiliki waktu kekebalan yang singkat?
ADVERTISEMENT
Nadia memiliki pemikiran beda. Menurutnya vaksin memang tak bisa menjamin 100 persen aman dari potensi penularan.
"Enggak (bukan karena masa kekebalan vaksin Sinovac), karena prokes dan risiko tertular kan tetap ada karena vaksin tidak yang 100% (memberi) perlindungan penularan," jelas Nadia.
Nakes, lanjut Nadia, walaupun terdapat kemungkinan tertular COVID-19, mereka yang telah divaksinasi masih mendapat perlindungan dari potensi infeksi dengan gejala berat hingga kematian.
Maka itu disiplin prokes tetap harus dilakukan tidak hanya di tempat kerja tapi juga di rumah. Karena nakes tidak tinggal sendiri ia bisa saja tertular dari lingkungannya.
Sinovac: Dosis Ketiga Vaksin Kami Bisa Tingkatkan Antibodi 10 Kali Lipat
Kepala Produksi Vaksin Sinovac, Yin Weidong, mengatakan dosis ketiga bisa meningkatkan respons antibodi 10 kali lipat. Bahkan, hal tersebut didapat sepekan usai vaksin dosis tiga disuntik.
Pernyataan Yin disampaikan berdasarkan uji klinis tahap dua yang dilakukan. Meski demikian, pemberian vaksin dosis ketiga skala besar masih membutuhkan studi tambahan lagi.
ADVERTISEMENT
Keterangan Yin disampaikan saat wawancara dengan Televisi Central China pekan lalu. Dia menjelasakan, uji klinis kedua Sinovac baru saja rampung.
Hasilnya menujukkan, sukarelawan yang menerima dua dosis vaksin lalu menerima dosis ketiga dalam kurun waktu tiga sampai enam bulan, maka respons antibodi di dalam tubuh melonjak 10 kali lipat. Lonjakan tersebut maksimal terjadi dua pekan usai penyuntikan dosis tiga.