Yenny Wahid: Survei Internal Kita Leading, 02 dan 03 Masuk Putaran Dua

10 Februari 2024 4:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
Dewan Penasihat TPN Ganjar-Mahfud Yenny Wahid menghadiri makan malam Imlek mendampingi Capres 03 Ganjar Pranowo di Restoran Empurau, Jembatan Lima, Jakarta Barat, Jumat (9/2/2024). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dewan Penasihat TPN Ganjar-Mahfud Yenny Wahid menghadiri makan malam Imlek mendampingi Capres 03 Ganjar Pranowo di Restoran Empurau, Jembatan Lima, Jakarta Barat, Jumat (9/2/2024). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dewan Penasihat TPN Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid, optimis pihaknya akan masuk ke putaran dua di pilpres. Putri Gus Dur itu mengeklaim dalam survei internal, Paslon 02 Prabowo-Subianto dan Paslon 03 Ganjar-Mahfud yang akan masuk putaran kedua.
ADVERTISEMENT
"Di survei (internal) itu justru kita termasuk leading. Tidak ada yang akan menang satu putaran, jadi jelas, hasil survei itu waktunya terlalu mepet untuk bisa dipaksakan ada satu pemenang satu putaran, tapi kita gak tahu ya, namanya keajaiban untuk kelompok 03 bisa saja terjadi kalau rakyat berkehendak," kata Yenny usai mendampingi Capres Ganjar Pranowo menghadiri makan malam Imlek di Restoran Empurau, Jakarta Barat, Jumat (9/2).
"Yang jelas bahwa untuk paslon yang akan masuk dari hasil survei internal itu 02 dan 03. Jika sudah begitu, kita lebih percaya diri. Putaran kedua akan sangat berbeda sekali dinamikanya," imbuh dia.
Yenny menyebut, survei yang beredar di publik rentan keliru dan bisa direkayasa. Menurutnya, survei internal Ganjar-Mahfud lebih komprehensif dan menggunakan sampel yang besar.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita membaca data yang ada itu sinkron dengan kenyataan yang ada di lapangan. Jadi survei internal kita yang menggunakan data triangulasi tadi sangat sinkron dengan yang di lapangan, lapangannya selalu penuh, animo masyarakat nya luar biasa, selalu luber, pecah di mana-mana dukungannya sangat besar sekali," ujar dia.
"Jadi kalau kemudian ada yang angkanya tinggi tapi lapangannya enggak kelihatan, ada sering gitu, hanya ada 1-2 kampanye yang besar, tentu menjadi tanda tanya di muka publik," pungkas Yenny.