YLBHI Buka Posko Pengaduan Buat yang Diintimidasi saat Lawan Kekuasaan

12 Februari 2024 17:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Palu Sidang. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Palu Sidang. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) membuka posko aduan bagi mereka yang dikriminalisasi saat menyuarakan pendapat dan mendapat intimidasi saat mengkritik penguasa. YLBHI siap mendampingi mereka yang mengalami nasib tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kami akan menyiapkan posko kedaulatan rakyat, kami khawatir sekali pemilu ini didesain untuk kemenangan hanya satu calon saja, dan mengintimidasi banyak pihak yang melakukan upaya perlawanan ya, termasuk para guru besar akademisi kampus," kata kata Ketua Umum YLBHI M Isnur dalam konferensi pers daring, Senin (12/2).
"Oleh karena itu kami jadikan kantor-kantor LBH sebagai posko-posko pengaduan, jika ada intimidasi, ada kekerasan, ada upaya-upaya pembungkaman pendapat dan lain-lain. Jadi kami siap menemani para guru besar, menemani mahasiswa, gerakan sipil yang ketakutan, atau yang kemudian berupaya diintimidasi dikriminalisasi," sambungnya.
Hal itu bukan tanpa sebab. Isnur menyebut, ada 23 laporan yang diterima YLBHI terkait dengan dugaan intimidasi. Modus-modusnya, kata dia, beragam.
Mulai dari penghalangan dan pembubaran acara baik oleh aparat berseragam atau preman/vigilantee; ada yang diikuti dan dibuntuti oleh aparat berseragam; serangan digital; adanya demo yang dilakukan oleh preman dan paramiliter yang dilakukan terhadap YLBHI dan KontraS; ada setidaknya empat rektor yang didatangi kepolisian untuk diminta membuat video memuji pemerintahan Jokowi; dan ditemukan adanya upaya pengerahan asosiasi tandingan.
ADVERTISEMENT
"Dari rangkaian itu semua, kita lihat demokrasi sangat berbahaya, negara hukum, di mana prinsip hukum harus dijunjung tinggi, kekuasaan harus taat kepada hukum itu diobrak-abrik ya, dan kami melihat caranya justru dengan mulai melaksakan intimidasi, berbagai cara represi, berbagai cara upaya untuk menutup ruang bebas berekspresi," ucapnya.
"YLBHI bersama jajaran LBH Kantor di seluruh wilayah, dengan ini menyatakan pada posisi kami berdiri pada posisi, istilah kami adalah politik kemanusiaan. Kami akan menentang, kami akan jadi oposisi, kami akan menjadi melawan," pungkasnya.