Yurianto: Face Shield Tanpa Masker Tak Maksimal, Virus Corona Bertahan di Udara

12 Juli 2020 16:14 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juru bicara penanganan corona, Achmad Yurianto, mengenakan batik bermotif corona. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Juru bicara penanganan corona, Achmad Yurianto, mengenakan batik bermotif corona. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memastikan virus corona bisa bertahan di udara lewat partikel mikrodroplet dari percikan seseorang dengan waktu relatif lama.
ADVERTISEMENT
Juru bicara pemerintah untuk penanganan corona, Achmad Yurianto, mengingatkan penggunaan pelindung wajah (face shield) tanpa menggunakan masker sangat tidak efektif.
"Kita sederhanakan dengan contoh, asap rokok dalam satu ruang tertutup yang sirkulasi udaranya tidak bagus, asapnya akan bertahan lama. Bagi yang hanya menggunakan face shield tanpa masker, tentu masih bisa cium asap ini. Oleh karena itu, masker wajib dan mutlak (untuk menangkal virus corona), bukan face shield," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Minggu (12/7).
Penggunaan face shield di era new normal. Foto: Shutterstock
Pada dasarnya, face shield merupakan salah satu alat pelindung diri yang digunakan untuk melindungi mata dan wajah dari percikan kimia dan benda berbahaya. Yuri menyebut, face shield hanya berguna untuk melindungi area wajah dari percikan makrodroplet.
ADVERTISEMENT
"Masker yang kami sarankan. Lebih baik kalau memang bisa ditambah face shield. Tapi gunakan face shield tanpa masker tidak akan berikan perlindungan maksimal," tuturnya.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona