Yusril Bertemu Mahfud MD: Walau Beda Posisi di MK, Persahabatan Tak Pernah Pudar

20 April 2024 17:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Momen Yusril Ihza Mahendra bertemu Mahfud MD di Undip, Semarang, Sabtu (20/4/2024) Foto: Dok Instagram @yusrilihzamhd
zoom-in-whitePerbesar
Momen Yusril Ihza Mahendra bertemu Mahfud MD di Undip, Semarang, Sabtu (20/4/2024) Foto: Dok Instagram @yusrilihzamhd
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra membagikan momen hangat saat bertemu dengan cawapres Mahfud MD di Undip, Semarang, Sabtu (20/4). Yusril tampak bercengkrama sambil bersalaman dengan Mahfud.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut terlihat dari unggahan Yusril di Instagram. Dalam unggahan tersebut, Yusril menyinggung soal beda posisi di Mahkamah Konstitusi (MK) tetapi persahabatan tidak pudar.
"Walaupun beda posisi di MK, persahabatan pribadi tidak pernah pudar," kata Yusril.
"Saya bertemu Pak Mahfud MD di Undip Semarang pagi ini, ketika menghadiri pengukuhan Prof Yulius sebagai Guru Besar Kehormatan UNDIP," sambungnya.
Yusril saat ini merupakan Ketua Tim Hukum Paslon 02 Prabowo-Gibran dalam sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi. Sementara Mahfud, merupakan pihak pemohon PHPU tersebut.
"Kami ngobrol sebentar seperti biasa, tanpa sedikitpun menyinggung perkembangan sidang PHPU Pilpres di MK," kata Yusril, Ketum PBB yang pernah menjadi Menkum dan Mensesneg ini.
ADVERTISEMENT
Meski beda kubu, dia menegaskan tetap menjalani persahabatan dengan sang eks Menko Polhukam Mahfud.

Mahfud: Pak Yusril Sahabat Lama Saya

Tak lama kemudian, Mahfud juga mengunggah ulang (repost) foto pertemuannya dengan Yusril di Undip. Dia menulis kisah persahabatan panjang di antara mereka berdua. Berikut pernyataan Mahfud:
Sabtu pagi, 20/4/24, saya bertemu sahabat saya Pak Yusril Ihza Mahendra (YIM) di Undip Semarang. Kami hadir pada pengukuhan Guru Besar HC Hakim Agung Prof. Yulius. Kami memang bersahabat sekitar 25 tahun, baik di gerakan pembangunan demokrasi dan hukum maupun di jabatan-jabatan politik.
Pada Maret thn 2000 saat menjadi Menteri Hukum dan Perundang-undangan (Menkumdang), Pak YIM mengumumkan Pemerintah mengusulkan 3 calon hakim agung yaitu: T. Mulya Lubis, Trimulja D. Suryadi, dan saya Mahfud MD. Saat Pak YIM menghubungi saya melalui telepon, saya jawab bahwa saya tak bisa menjadi hakim agung karena syarat menjadi hakim agung saat itu minimal umur 50 tahun, sedang saya baru berumur 42 tahun.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, saya masuk kabinetnya Gus Dur sebagai Menhan, sedang YIM di Menkumdang. Ketika YIM mengundurkan diri, Presiden Gus Dur mengangkat Baharuddin Lopa sebagai penggantinya dengan nomenklatur Menteri Kehakiman dan HAM (Menkeh-HAM). Tak lama sesudah itu Pak Baharuddin Lopa digeser menjadi Jaksa Agung dan Pak Marsillam Simanjuntak masuk menjadi Menkeh-HAM. Namun tak lama juga Pak Lopa wafat sehingga Marsillam digeser menjadi Jaksa Agung, saya digeser menjadi Menkeh-HAM.
Ketika Presiden Megawati membentuk kabinet, Pak YIM masuk lagi sebagai Menkum-HAM, menggantikan saya. Saya pun bergeser ke DPR dan selanjutnya menjadi Ketua MK, terus menjadi Anggota Pengarah BPIP mendampingi Bu Megawati, dan terus lagi menjadi Menko Polhukam pada periode kedua Presiden Jokowi.
Saya terus bertemu dan berkawan dengan Pak YIM dalam tugas-tugas kenegaraan. Pak YIM terus jadi Menkum-HAM dan selanjutnya menjadi Mensesneg. Ketika saya menjabat Ketua MK Pak YIM sering bertemu dengan saya juga di sidang-sidang MK.
ADVERTISEMENT
Jadi sebagai sahabat selama 25 tahun ini, saya dan Pak Yusril selalu saling rujuk dalam kasus-kasus hukum dan saling bergantian jabatan dalam politik dan pemerintahan.