Yusril: Rizieq Tak Bisa Telepon Prabowo untuk Bicarakan Koalisi

7 November 2018 21:49 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yusril Iza Mahendra (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Yusril Iza Mahendra (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengaku telah diminta untuk bergabung ke koalisi Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno untuk Pilpres 2019. Namun, Yusril mengungkapkan belum ada kesepakatan yang dicapai antara partainya dengan koalisi nomor urut dua tersebut.
ADVERTISEMENT
Yusril menyebutkan salah satu yang belum disepakati yakni terkait bentuk koalisi yang akan dibangun. Yusril ingin koalisi tidak hanya memenangkan capres dan cawapres, namun juga ikut memenangkan para caleg dari partai koalisi, khususnya caleg dari PBB.
"Mau saya tidak hanya koalisi presiden, tapi untuk pileg. Seperti Malaysia, Barisan Nasional sudah bagi kursi, konstituen sana, maju A dan B, kalau pemilu selesai, jelas pembagian kursi," kata Yusril di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (7/11).
Yusril mengungkapkan sampai saat ini belum ada kejelasan terkait format bangunan koalisi yang telah dibicarakan tersebut. Bahkan, Rizieq pun sulit untuk menghubungi Prabowo.
"Saat ini Habib Rizieq pun tidak bisa menelepon Pak Prabowo. Jadi memang agak susah dihubungi, diharapkan gimana ketua koalisi," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Yusril menegaskan tahun politik 2019 bukan hanya soal pemenangan capres dan cawapres, melainkan masa depan partai beserta calegnya.
"Anda minta jadi timses kampanye Prabowo-Sandi misalnya dari Papua sampai Aceh tiap hari dan malam, tapi saya caleg, mendukung Anda jadi capres. Tapi di lapangan digergaji Gerindra, kan saya bisa dipermalukan sebagai ketua partai," imbuhnya.
Di kesempatan terpisah, cawapres Prabowo Subianto, Sandiaga Uno membantah pernyataan Yusril. Menurut dia, Prabowo sama sekali tak sulit dihubungi.
"Saya barusan dari situ, barusan dari situ. Nggak ada yang kesulitan menghubungi," ujar Sandi di Media Center Prabowo-Sandi, Kebayoran, Jakarta Selatan.
Sandi enggan mengomentari lebih lanjut soal pernyataan Yusril tersebut.