Mahkamah Konstitusi, Sidang ke lima, Sidang Sengketa Pilpres 2019, Yusril Ihsa Mahendra

Yusril Tolak Bela Habib Rizieq: Kenapa Tidak ke Prabowo?

21 Desember 2020 13:24 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Advokat Yusril Ihza Mahendra di Polda Metro Jaya. Foto: Raga Imam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Advokat Yusril Ihza Mahendra di Polda Metro Jaya. Foto: Raga Imam/kumparan
ADVERTISEMENT
Imam besar FPI Habib Rizieq Syihab kini sedang berhadapan dengan hukum karena kasus kerumunan di Petamburan. Sebagian pihak mempertanyakan sikap Yusril Ihza Mahendra yang tak ikut membantu membela Rizieq.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) itu mengungkapkan sejumlah pihak sempat memintanya untuk menjadi kuasa hukum Habib Rizieq. Namun ia menolaknya.
Yusril mengatakan tidak bisa menjadi kuasa hukum seseorang jika bukan permintaan dari orang itu sendiri. Selain itu, menurutnya, pendukung Rizieq sudah lebih dulu membencinya saat Pilpres 2019 lalu.
Dalam acara internal saat Mukernas V PBB pertengahan Desember lalu. Ia menyampaikan alasan enggan membela beberapa tokoh, yaitu karena pengalaman tidak enak saat Pilpres 2019.
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (tengah) berjalan menuju mobil tahanan usai diperiksa di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (13/12/2020) dini hari. Foto: Antara/Hafiz Mubarak
Banyak yang menyalahkan sikap Yusril karena memilih mendukung Jokowi. Hal itu bertentangan dengan sebagian besar pembela Habib Rizieq yang mendukung Prabowo.
Yusril merasa dizalimi karena ada yang menganggapnya murtad dan kafir. Hingga menyerukan untuk menenggelamkan PBB dalam kontestasi politik saat itu.
ADVERTISEMENT
"Karena itu ketika banyak yang meminta bantuan ke saya, saya balik bertanya: mengapa tidak minta bantuan Prabowo Subianto? Saya kan Anda bilang sudah murtad dan kafir. Beliau Menhan dan anak buah Presiden Jokowi, tentu beliau bisa membantu," kata Yusril dalam keterangannya, Senin (21/12).
Ketua tim kuasa hukum pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Yusril Ihza Mahendra saat mengikuti sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) presiden dan wakil presiden di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat (21/6). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Yusril mengatakan, dulu sebelum Pilpres banyak membantu ormas Islam, tokoh Islam, maupun nasionalis saat berhadapan dengan hukum. Namun, bantuannya itu justru dilupakan begitu saja setelah masalah selesai. Puncaknya saat dirinya memilih membela Jokowi di Pilpres 2019.
Menurut Yusril, Prabowo yang mereka dukung mati-matian di Pilpres bisa memberikan bantuan lebih dibanding dirinya. Karena Prabowo saat ini berada dalam pemerintah yang berkuasa, sedangkan Yusril tidak.
"Pak Prabowo yang dulu Anda dukung mati-matian dunia akhirat, sekarang kan sudah jadi anak buah Pak Jokowi. Beliau kan tidak pernah Anda anggap murtad dan kafir seperti saya. Beliau mukmin sejati dan pembela ulama, pembela umat Islam yang sesungguhnya seperti yang Anda katakan selama ini," tambah Yusril.
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (tengah) berjalan menuju mobil tahanan usai diperiksa di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (13/12/2020) dini hari. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Belajar dari hal itu, ia mengingatkan agar umat Islam memahami siapa tokoh yang mereka dukung. Jangan sampai salah memberikan dukungan sehingga hanya dijadikan alat untuk meraih kekuasaan.
ADVERTISEMENT
"Saya hanya ingin mengingatkan umat Islam, alangkah mudahnya mereka tertipu dan dijadikan permainan dan kepentingan politik. Track record seseorang dalam pergerakan Islam di tanah air, serta pembelaannya kepada umat Islam, seperti dianggap tidak pernah ada, bahkan tega-teganya ditenggelamkan, demi membela seseorang yang justru tidak jelas rekam jejaknya dalam pembelaan terhadap umat Islam," kata Yusril.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten