Zelensky soal Ancaman Nuklir Putin: Itu Bukan Gertakan

26 September 2022 17:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
President Ukraina Volodymyr Zelensky. Foto: SERGEI SUPINSKY/AFP
zoom-in-whitePerbesar
President Ukraina Volodymyr Zelensky. Foto: SERGEI SUPINSKY/AFP
ADVERTISEMENT
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menanggapi ancaman senjata nuklir Rusia dengan serius.
ADVERTISEMENT
Kali ini, Presiden Rusia Vladimir Putin dinilai tak hanya sekadar memberikan gertakan kepada Barat soal penggunaan senjata nuklir demi mempertahankan kedaulatan negaranya dari ancaman asing.
Hal itu disampaikan Zelensky dalam sebuah program stasiun televisi milik Amerika Serikat pada Minggu (25/9).
Sebelumnya, ia sempat meremehkan ancaman senjata nuklir dari Moskow, menganggapnya hanya sebuah manipulasi. Namun kini, Zelensky berubah pikiran dan memperingatkan dunia bahwa kemungkinan serangan nuklir dapat terjadi.
gambar satelit menunjukan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia dan kebakaran di Enerhodar di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina, 24 Agustus 2022. Foto: Copernicus Sentinel-2 imagery/Handout via REUTERS
“Lihat, mungkin kemarin itu gertakan. Sekarang, itu bisa menjadi kenyataan,” kata Zelensky, seperti dikutip dari Reuters. “Saya tidak berpikir dia (Putin) menggertak,” imbuhnya.
Zelensky mengacu pada penembakan di sekitar wilayah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) terbesar di Eropa, PLTN Zaporizhzhia, serta yang teranyar adalah penembakan di sekitar PLTN Pivdennoukrainska.
ADVERTISEMENT
Ia menuding Rusia adalah pelaku di balik penembakan yang membahayakan keamanan wilayah Eropa dan sekitarnya itu.
Tindakan tersebut, menurut Zelensky, adalah ‘serangan awal’ sekaligus contoh bagaimana Moskow sedang memperingatkan rezim Kiev dan sekutu Baratnya atas kemungkinan keterlibatan nuklir dalam pertempuran di Ukraina.

Putin Peringatkan Barat soal Ancaman Senjata Nuklir

Baru-baru ini, Putin mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan segala cara dan tak akan segan-segan mengerahkan senjata apa pun — termasuk nuklir, demi mempertahankan kedaulatan negaranya dari ancaman asing.
Dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi pada Rabu (21/9), Putin menyinggung soal Barat termasuk pejabat tinggi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang ingin memindahkan pertempuran di Ukraina ke wilayah Rusia, dengan menyelipkan nuklir di dalamnya.
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri acara yang menandai ulang tahun kedelapan pencaplokan Krimea oleh Rusia di Stadion Luzhniki di Moskow, Rusia, Jumat (18/3/2022). Foto: Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via Reuters
“Di Washington, London, dan Brussels, mereka secara langsung mendorong Kiev untuk mengalihkan aksi militer ke wilayah kami, dengan pernyataan-pernyataan yang secara terbuka dibuat bahwa Rusia harus dikalahkan di medan perang dengan segala cara dan kemudian dirampas sepenuhnya kedaulatan ekonomi, politik, budaya, atau jenis kedaulatan lainnya,” ujar Putin, seperti dikutip dari TASS.
ADVERTISEMENT
“Saya ingin mengingatkan mereka yang menggunakan pernyataan seperti itu terhadap Rusia bahwa negara kami juga memiliki berbagai senjata pemusnah, dan beberapa komponen (kami) bahkan lebih mutakhir daripada negara-negara anggota NATO,” imbuhnya.
“Dan ketika integritas teritorial negara kami terancam, kami jelas akan menggunakan semua cara yang kami miliki untuk melindungi Rusia dan rakyat kami,” ancam Putin.