Zelensky Tutup Pintu Dialog dengan Vladimir Putin

4 Oktober 2022 18:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara dalam sebuah pidato, di Kiev, Ukraina, Minggu (3/4/2022). Foto: Layanan Pers/Handout Kepresidenan Ukraina via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara dalam sebuah pidato, di Kiev, Ukraina, Minggu (3/4/2022). Foto: Layanan Pers/Handout Kepresidenan Ukraina via REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Selasa (4/10) menandatangani sebuah dekrit yang menyatakan ketidakmungkinan negaranya untuk berdialog dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
ADVERTISEMENT
Pengesahan dekrit itu menyusul usulan Zelensky yang disampaikan sebelumnya pada Jumat (30/9), di hari yang sama ketika Putin memproklamirkan penggabungan empat provinsi Ukraina ke cengkeraman Rusia.
Meski begitu, Zelensky dalam usulannya mengatakan akan tetap membuka pintu dialog dengan Rusia — tetapi tidak dengan Putin.
“Dia (Putin) tidak tahu apa itu martabat dan kejujuran. Oleh karena itu, kami siap untuk berdialog dengan Rusia, tetapi dengan presiden Rusia yang lain,” ujar Zelensky, seperti dikutip dari Reuters.
Sementara itu, pasukan Ukraina di saat yang sama tengah melakukan kemajuan yang signifikan dalam perlawannya di bagian timur dan selatan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengunjungi kota Izium yang baru-baru ini dibebaskan oleh Angkatan Bersenjata Ukraina selama operasi serangan balasan, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di wilayah Kharkiv, Ukraina, Rabu (14/9/2022). Foto: Ukrainian Presidential Press Service/Handout via Reuters
Militernya berhasil merebut kembali beberapa permukiman yang berada wilayah tersebut, di mana wilayah aneksasi Rusia berada.
ADVERTISEMENT
Sejak awal September, pasukan Ukraina dengan cepat merebut wilayah di timur untuk menguasai jalur pasokan Rusia dan memaksa mereka untuk mundur.
Hanya beberapa jam setelah Putin memproklamirkan penggabungan provinsi Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia ke wilayah Rusia pada Jumat pekan lalu, tentara Ukraina telah berhasil merebut kembali Kota Lyman, benteng pertahanan utama Rusia di Provinsi Donetsk yang dikuasai.
Terobosan lain yang dilakukan tentara Ukraina adalah ketika mereka berhasil merebut kembali Kota Izyum di Provinsi Kharkiv. Kota Izyum merupakan pusat pasokan senjata penting di provinsi tersebut dan kini bendera Ukraina kembali berkibar di sana.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov. Foto: Evgenia Novozhenina/REUTERS
Ini merupakan kemajuan paling signifikan yang tampak sejak operasi militer khusus dimulai pada Februari lalu.
ADVERTISEMENT
Pernyataan Zelensky langsung ditanggapi oleh Kremlin di hari yang sama, pada Selasa (4/10). Menurut juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, konflik di Ukraina tidak akan berakhir jika Kiev enggan untuk berdialog.
Kepada wartawan, Peskov menegaskan bahwa proses negosiasi hanya dapat dilakukan bersama-sama dan membutuhkan dua pihak.
“Kami akan menunggu presiden saat ini untuk mengubah posisinya atau menunggu presiden berikutnya untuk mengubah posisinya demi kepentingan rakyat Ukraina,” pungkas Peskov.