Zona Merah COVID-19 RI Tersisa 10 Kab/Kota, Terbanyak di Bali

23 Maret 2021 18:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Relawan tim dekontaminasi Edo Triyuli Setyadi berpose di Posko Dukungan Operasi Satgas Penanganan COVID-19 DIY, Kantor TRC BPBD DIY di Yogyakarta. Foto: Hendra Nurdiyansyah/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Relawan tim dekontaminasi Edo Triyuli Setyadi berpose di Posko Dukungan Operasi Satgas Penanganan COVID-19 DIY, Kantor TRC BPBD DIY di Yogyakarta. Foto: Hendra Nurdiyansyah/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Satgas COVID-19 menyampaikan kabar baik terkait perkembangan zonasi risiko corona di Indonesia. Per 21 maret 2021, jumlah zona merah atau berisiko tinggi penyebaran COVID-19 kini tinggal tersisa 10 kabupaten/kota.
ADVERTISEMENT
"Zona merah semakin menurun dari minggu ke minggu. Dan pada minggu, ini tersisa 10 kabupaten kota," kata Juru bicara Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (23/3).
Berdasarkan pantauan di laman covid19go.id, 10 wilayah yang masih masuk zona merah adalah:
Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito Foto: Dok. BNPB
Wiku menuturkan, sebagian besar wilayah di Inodnesia saat ini berada di zona oranye atau berisiko sedang. Dari 514 kabupaten dan kota, 313 di antaranya berada di zona oranye.
"Namun, sayangnya, jumlah kabupaten kota di zona hijau terus menunjukkan penurunan juga menjadi 8 kabupaten/kota," jelas Wiku.
ADVERTISEMENT
Delapan wilayah tersebut tersebar 3 di Sumatera Utara (Nias Barat, Nias Utara, dan Nias Selatan), satu di Papua (Mamberamo Raya), satu di Maluku Utara (Pulau Taliabu), satu di Maluku (Seram Bagian Timur), dan satu di Jambi (Sarolangun).
Ia mengakui kini kondisi COVID-19 di Indonesia sudah cukup membaik. Namun, dibutuhkan kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah setempat, dalam memaksimalkan upaya pencegahan corona di lingkungan terdekatnya masing-masing.
"Oleh karena itu, saya berharap walaupun keadaan secara nasional kondisi COVID-19 cukup membaik, namun hal terpenting yang perlu ditekankan adalah penyebaran yang harus diwaspadai dari lingkungan terdekat. Sehingga upaya pencegahan dari tingkat individu dan komunitas secara kolektif sangat signifikan untuk mengendalikan situasi COVID-19 di tingkat daerah," tutup Wiku.
ADVERTISEMENT