Zona Rendah Emisi di Kota Tua Jakarta Akan Memasuki Tahap Permanen

13 Oktober 2021 19:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masyarakat beraktivitas di tempat wisata Kali Besar kawasan Kota Tua di hari pertama PPKM Darurat. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Masyarakat beraktivitas di tempat wisata Kali Besar kawasan Kota Tua di hari pertama PPKM Darurat. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Jakarta kini menerapkan uji coba Low Emission Zone (LEZ) atau zona emisi rendah di kawasan Kota Tua. Jalan di sekitar itu ditutup untuk kendaraan umum demi mengurangi emisi.
ADVERTISEMENT
Setelah program ini berjalan, Pemprov DKI Jakarta mulai menyiapkan tahap selanjutnya dari uji coba ke permanen.
“Karena kita melakukan secara fleksibel, mengenai waktu, jadi kita menyesuaikan kalau kita liat itu adalah policy yang diperlukan dan harus dibuka, harus dibuka (penutupan jalan) dan tapi itu sudah sangat jarang," kata Asisten Pembangunan Lingkungan Hidup Sekda DKI Afan Adriansyah Idris saat webinar implementasi kawasan rendah emisi Rabu, (13/10).
"Nah tapi secara bertahap akhirnya kita kunci menjadi permanen, dan selanjutnya setelah kita lihat sekarang memang masyarakat sudah mulai welcome, barulah kita masuk dengan adanya program untuk menetapkan secara permanen,” jelas Afan.
Petugas keamanan berpatroli di kawasan wisata Kota Tua yang masih ditutup di Jakarta, Minggu (3/10). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
Saat ini penutupan jalan berlaku di Jl. Pintu Besar Utara - Jl. Kalibesar Barat sisi Selatan - Jl. Kunir sisi Selatan - Jl. Kemukus - Jl. Ketumbar - Jalan Lada.
ADVERTISEMENT
Afan mengatakan, Kota Tua masih menjadi data tarik bagi warga untuk berkunjung. Sayangnya, masih banyak warga datang dengan kendaraan pribadi, padahal transportasi umum menuju ke sana sangat lengkap.
"Meskipun di situ ada stasiun [Jakarta Kota], tapi kelihatannya lebih dominan pengunjung yang hadir ini menggunakan kendaraan pribadi,” jelas Afan.
Lewat program ini, diharapkan warga yang datang dapat memanfaatkan semaksimal mungkin transportasi umum yang tersedia. Saat ini ada stasiun Jakarta Kota, Halte Transjakarta Kota Tua, itu belum termasuk bus Wisata yang setiap hari wara-wiri.
Untuk mendorong warga berpindah ke transportasi umum, Pemprov DKI Jakarta akan membangun halte terintegrasi di kawasan Kota Tua. Dengan begitu, warga lebih mudah dan nyaman pakai transportasi umum.
Warga berjalan di kawasan rendah emisi Kota Tua, Jakarta, Rabu (10/2). Foto: Aprilio Akbar/ANTARA FOTO
"Nah akhirnya orang tanpa sadar, tanpa sadar dia itu sudah mengalami perubahan bahwa menggunakan angkutan umum massal itu ternyata lebih baik, tidak hanya untuk dia sendiri tapi juga untuk seluruh warga kota secara menyeluruh,” terang Afan.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Pemprov DKI Jakarta sudah merevitalisasi banyak stasiun untuk mengintegrasikan dengan berbagai moda transportasi lainnya. Itu belum termasuk pembangunan Cakra Selaras Wahana (CSW) yang mengintegrasikan halte Transjakarta dengan Stasiun MRT.
===
Ikuti survei kumparan dan menangi e-voucher senilai total Rp3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveinews