Otomotif, OTOHITZ IX, OTO ISSUE, parkir wajib di garasi

3 Risiko Parkirkan Mobil di Garasi Terbuka

31 Maret 2020 18:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi lahan parkir mobil. Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lahan parkir mobil. Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
Pemberlakuan bekerja di rumah atau Work From Home yang diterapkan oleh beberapa perusahaan akibat pandemi virus corona, membuat sebagian orang saat ini harus berdiam diri di rumah.
ADVERTISEMENT
Kondisi tersebut tentu saja membuat sebagian orang yang biasanya menggunakan mobil pribadi untuk aktivitas harian, terpaksa memarkirkan mobilnya dalam kondisi yang cukup lama.
Akan tetapi, sayangnya tidak semua orang memiliki garasi atau area parkir di rumahnya yang tertutup sempurna. Tentu saja, dengan memarkirkan mobil di area terbuka tanpa atap dalam waktu yang lama, bisa berpotensi merusak cat mobil tersebut.
Setidaknya ada 3 risiko yang berpotensi merusak cat mobil saat diparkir di garasi atau area terbuka tanpa atap.

Terjemur sinar matahari

Mobil yang dipamerkan di open house mobil Subaru di halaman parkir Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Ngurah Rai, Jalan Airport Ngurah Rai. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Service Manager Body and Paint Setiajaya Toyota, Sukmajaya Depok, Sudrajat, menjelaskan risiko utama dari sering terjemurnya cat mobil di bawah sinar matahari langsung, ialah paparan sinar ultraviolet (UV) nya yang bisa mengikis lapisan cat.
ADVERTISEMENT
“Ketika terlalu lama diparkir di bawah sinar matahari langsung, pasti akan berpengaruh pada kualitas catnya yang jadi menurun,” jelas Sudrajat kepada kumparan.

Kehujanan dan tidak segera dibilas

Ilustrasi kaca mobil yang kotor. Foto: dok. Istimewa
Risiko lain dari memarkirkan mobil di garasi atau area parkir terbuka, ialah mobil menjadi sering kehujanan. Dengan seringnya mobil kehujanan namun tidak segera dibilas, dikhawatirkan oleh Sudrajat bisa membuat timbulnya jamur di bodi dan kaca mobil.
“Kalau sering kena panas dan kehujanan, lalu jarang dicuci. Enggak sampai tiga bulan juga sudah berjamur itu mobil,” ucap Sudrajat.

Kotoran burung atau getah pohon yang menempel

Ilustrasi kotoran burung di kendaraan. Foto: shutterstock
Pemilik bengkel perawatan bodi mobil Auto Motion, Agung Widiatmoko, menambahkan risiko lain memarkirkan mobil di garasi tanpa atap atau area terbuka, ialah bodi mobil bisa terkena kotoran burung atau getah pohon.
ADVERTISEMENT
Meski terlihat sepele, kotoran burung atau getah pohon dikatakan Agung sangat berbahaya pada lapisan cat mobil. Tajamnya kandungan yang tersemat pada kotoran burung dan getah pohon, bahkan dikatakan Agung bisa merusak struktur cat mobil itu sendiri.
“Kotoran burung atau getah pohon itu sangat berbahaya ya buat cat mobil, karena kalau dia didiamkan menempel di cat terlalu lama, lalu berkerak, itu bisa merusak pernis dan struktur lapisan cat,” beber Agung.
Oleh karena itu, Agung pun mengimbau apabila pemilik mobil melihat ada kotoran burung atau getah pohon yang menempel pada bodi mobilnya, sebaiknya segera bersihkan dengan air mengalir.
Tidak lupa, baik Sudrajat dan Agung juga sama-sama menyarankan agar bila memungkinkan sebaiknya parkirkanlah mobil di garasi atau area parkir yang tertutup.
ADVERTISEMENT
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten