5 Fakta Mesin Turbo Daihatsu Rocky yang Wajib Kamu Tahu

3 Juni 2021 11:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Test drive Daihatsu Rocky. Foto: dok. PT Astra Daihatsu Motor
zoom-in-whitePerbesar
Test drive Daihatsu Rocky. Foto: dok. PT Astra Daihatsu Motor
ADVERTISEMENT
Daihatsu Rocky dengan mesin turbo jadi barang baru dan mungkin asing bagi sebagian orang. Sebab, mobil dengan spesifikasi seperti itu biasanya berstatus mahal, tapi kini cuma dibanderol Rp 220 jutaan.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu ibarat tak kenal maka tak sayang, perlu pendekatan lebih intim lagi soal profil turbo yang khusus disematkan pada Daihatsu Rocky.
Berikut ini 5 fakta mesin turbo Daihatsu Rocky, berdasarkan wawancara kumparan bersama Head Product Improvement/EDER Department Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi.
Sajian ini penting untuk diketahui calon pembeli dan konsumen Daihatsu Rocky. Sehingga bisa lebih memahami karakter turbo yang tidak tertuliskan pada brosur penjualan.

1. Turbo Daihatsu Rocky efektif sejak 2.400 rpm

Bambang menjelaskan, penggunaan turbo pada Daihatsu Rocky berorientasi pada efisiensi BBM dan tenaga. Sebab kerja turbo mampu mengoptimalkan tenaga, tanpa harus menginjak pedal gas dalam-dalam.
Sejatinya turbo langsung bekerja ketika mesin dihidupkan. Namun baru memberikan boosting pada putaran mesin tertentu. "Turbonya efektif bekerja sejak 2.400 rpm," katanya kepada kumparan di Test Course R&D Center PT ADM di Karawang belum lama ini.
ADVERTISEMENT
Sebab sesuai prinsip kerjanya yang mengandalkan gas buang pembakaran mesin. Semakin tinggi rpm-nya, aliran gas buang ikut kencang. Ini berdampak putaran turbin yang ikut tinggi sehingga mampu menyedot udara ke ruang bakar semakin banyak, dan terjadilah boosting power.

2. Tenaganya setara mesin 1.500 cc

Berkat turbo, performa mesin 1.000 cc Rocky hampir setara mesin 1.500 cc dalam pengujian internal Daihatsu ujar Bambang. Berdasarkan data teknis, maksimum keluaran tenaga yang dihasilkan mesin mencapai 96 dk pada 6.000 rpm dan torsi 140 Nm di rentang 2.400 hingga 4.000 rpm.
Test drive Daihatsu Rocky. Foto: dok. PT Astra Daihatsu Motor
Bedakan dengan mesin 1.500 Daihatsu Terios yang punya output 102 dk pada 6.000 rpm dan torsi 136 Nm di putaran 4.200 rpm. Di atas kertas secara tenaga memang sedikit lebih rendah, namun tidak untuk torsinya.
ADVERTISEMENT
"Efisiensi dan power turbo Daihatsu Rocky jadi setara 1.500 cc, tenaganya besar, maka saat injak pedal gas tak perlu dalam. Dengan tenaga cukup, mobil melaju cepat tapi bensinnya lebih irit," ujar Bambang.

3. Irit hingga 18 kilometer per liter

Lalu berapa catatan konsumsi bahan bakarnya yang katanya diklaim irit berkat penggunaan turbo? Dari penjelasan Bambang sesuai pengetesan internal pabrikan, torehannya lebih baik dari mesin 1.500 cc.
"Tujuan turbo nggak cuma memaksimalkan tenaga, tapi juga efisiensi bahan bakar. Dalam pengetesan Jakarta ke Surabaya dan kondisi jalan perkotaan di Indonesia, konsumsi BBM-nya 17-18 km/liter," tukasnya.
Angka ini tidak mutlak, karena berpengaruh terhadap gaya berkendara dan bobot tumpangan. Sehingga bisa saja ketika Anda mengemudikannya bisa lebih irit lagi atau boros di bawah 17 km/liter.
Test drive Daihatsu Rocky. Foto: dok. PT Astra Daihatsu Motor

4. Wajib pakai oli mesin 0W20

Selanjutnya soal perawatan mesin turbo Daihatsu Rocky. Dijelaskan bahwa tak ada penanganan khusus pada komponen turbonya. Selama mengikuti jadwal perawatan berkala setiap 6 bulan atau 10 ribu km sekali, kondisi turbo akan tetap terjaga.
ADVERTISEMENT
Tapi karena kerjanya mengandalkan pelumasan dari oli mesin, tak boleh menggunakan pelumas selain berspesifikasi SAE 0W-20. Jenis oli ini memiliki multi viskositas.
Artinya pada temperatur dingin grade-nya 0, sementara pada suhu panas menjadi 20, alias tetap encer, sehingga karakternya mampu melumasi seluruh area komponen mesin sampai ke celah-celah lebih baik.
Test drive Daihatsu Rocky. Foto: dok. PT Astra Daihatsu Motor
"Kalau sampai olinya nggak sesuai, maka akan terjadi dampak buruk bisa macet bearing turbonya," jelas Bambang.

5. Jangan sampai telat ganti oli

Berkaitan dengan poin ketiga, selain jangan sampai menggunakan spesifikasi oli berbeda, hindari juga perilaku menunda ganti oli. Khawatir lama-lama viskositas oli berubah lebih kental dan mengganggu kerja turbo.
"Bearing baling-baling pada turbo mengandalkan pelumasan dari oli mesin. Kalau seumpama oli menjadi lumpur putaran turbin akan terhambat," tambahnya.
ADVERTISEMENT