5 Jurus Cegah Ban Mobil Botak Sejak Dini

23 September 2020 9:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Desain velg dan ban Mitsubishi Eclipse Cross. Foto: dok. MMKSI
zoom-in-whitePerbesar
Desain velg dan ban Mitsubishi Eclipse Cross. Foto: dok. MMKSI
ADVERTISEMENT
Ban mobil merupakan salah satu komponen vital. Fungsinya penting untuk meneruskan tenaga dari mesin, menahan beban, juga membantu sistem pengereman.
ADVERTISEMENT
Namun sayangnya keberadaan ban kadang diremehkan sehingga luput dari perawatan. Akibatnya ban bisa mengalami kebotakan dini, atau alur bannya cepat aus padahal usia pakai mobil baru sebentar.
Tapak ban mobil yang sudah botak Foto: Shutter stock
Hal ini selaras pernyataan resmi Head of After Sales & CS Operation PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Boediarto.
"Sebagai komponen mobil yang bergerak yang secara langsung bersentuhan dengan permukaan jalan, ban memiliki peranan penting dan membutuhkan pengecekan dan perawatan secara berkala," ungkap Boediarto, Selasa (22/9).
Untuk itu, guna mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi, pemilik mobil disarankan melakukan 5 tips otomotif berikut ini.
Pengecekan ban Mitsubishi Xpander. Foto: dok. MMKSI

1. Cek tekanan udara dan jaga muatan jangan sampai berlebih

Selain demi keamanan dan kenyamanan, tekanan udara yang sesuai spesifikasi bisa membuat usia ban lebih panjang dan hemat bahan bakar.
ADVERTISEMENT
Jika tekanan udara ban kurang, maka risiko pecah ban lebih besar. Apalagi jika ditambah beban yang berat, dinding ban akan semakin dipaksa bersentuhan dengan permukaan jalan, sehingga menjadi aus atau tipis dan tidak akan lama lagi kuat menahan bobot mobil, kemudian terjadi pecah ban.
Ilustrasi mengisi tekanan angin pada ban. Foto: dok. Istimewa

2. Ikuti standar tekanan udara ban mobil

Tak kalah penting, jaga tekanan udara pada ban sesuai dengan standar yang dianjurkan pabrikan. Cara mengetahuinya mudah, lihat informasinya pada buku manual atau pada pilar B bagian kanan sisi pengemudi.

3. Rotasi ban

Satu hal lagi yang kadang tidak diperhatikan, yakni rotasi ban. Anjurannya pada jarak tertentu perpindahan posisi semua ban diperlukan.
Ini berguna supaya tingkat keausan ban merata. Boediarto dalam keterangan resmi membeberkan rotasi ban dilakukan tiap kelipatan 10 ribu km.
Pengecekan ban Mitsubishi Xpander. Foto: dok. MMKSI

4. Spooring dan Balancing

Selain rotasi perawatan lain yang wajib dipenuhi adalah spooring dan balancing, guna mengecek tingkat kelurusan ban. Idealnya lakukan setiap Anda merotasi ban alias tiap 10 ribu km sekali.
ADVERTISEMENT
Jika Anda merasa setir mobil bergetar atau sudah tidak lurus. Atau seumpama berjalan lurus, kemudian mobil cenderung ke kanan atau ke kiri, bisa dijadikan indikator untuk segera melakukan spooring dan balancing.
Pengecekan ban Mitsubishi Xpander. Foto: dok. MMKSI
Spooring merupakan proses meluruskan kembali kedudukan empat roda mobil seperti semula, sedangkan balancing mengacu pada proses menyeimbangkan putaran roda mobil. Jika perawatan ini tidak dilakukan, keausan ban bisa tidak merata.

5. Periksa kondisi ban cadangan

Terakhir, jangan lupakan memastikan ban serep atau cadangan punya kualitas yang masih baik. Paling tidak dari sisi eksteriornya, pastikan masih memiliki kualitas yang baik dan terbebas dari retakan.
Ruang penyimpanan ban serep Foto: dok. istimewa
Meskipun fungsinya sebagai cadangan, tapi harus tetap dipastikan bahwa ban cadangan akan berfungsi baik saat akan digunakan. Untuk itu, rawat ban serep dengan memeriksanya secara berkala, baik itu tekanan udara maupun tampilannya.
ADVERTISEMENT
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona