5 Jurus Cegah Ban Mobil Botak Sejak Dini
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun sayangnya keberadaan ban kadang diremehkan sehingga luput dari perawatan. Akibatnya ban bisa mengalami kebotakan dini, atau alur bannya cepat aus padahal usia pakai mobil baru sebentar.
Hal ini selaras pernyataan resmi Head of After Sales & CS Operation PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Boediarto.
"Sebagai komponen mobil yang bergerak yang secara langsung bersentuhan dengan permukaan jalan, ban memiliki peranan penting dan membutuhkan pengecekan dan perawatan secara berkala," ungkap Boediarto, Selasa (22/9).
Untuk itu, guna mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi, pemilik mobil disarankan melakukan 5 tips otomotif berikut ini.
1. Cek tekanan udara dan jaga muatan jangan sampai berlebih
Selain demi keamanan dan kenyamanan, tekanan udara yang sesuai spesifikasi bisa membuat usia ban lebih panjang dan hemat bahan bakar.
ADVERTISEMENT
Jika tekanan udara ban kurang, maka risiko pecah ban lebih besar. Apalagi jika ditambah beban yang berat, dinding ban akan semakin dipaksa bersentuhan dengan permukaan jalan, sehingga menjadi aus atau tipis dan tidak akan lama lagi kuat menahan bobot mobil, kemudian terjadi pecah ban.
2. Ikuti standar tekanan udara ban mobil
Tak kalah penting, jaga tekanan udara pada ban sesuai dengan standar yang dianjurkan pabrikan. Cara mengetahuinya mudah, lihat informasinya pada buku manual atau pada pilar B bagian kanan sisi pengemudi.
3. Rotasi ban
Satu hal lagi yang kadang tidak diperhatikan, yakni rotasi ban. Anjurannya pada jarak tertentu perpindahan posisi semua ban diperlukan.
Ini berguna supaya tingkat keausan ban merata. Boediarto dalam keterangan resmi membeberkan rotasi ban dilakukan tiap kelipatan 10 ribu km.
4. Spooring dan Balancing
Selain rotasi perawatan lain yang wajib dipenuhi adalah spooring dan balancing, guna mengecek tingkat kelurusan ban. Idealnya lakukan setiap Anda merotasi ban alias tiap 10 ribu km sekali.
ADVERTISEMENT
Jika Anda merasa setir mobil bergetar atau sudah tidak lurus. Atau seumpama berjalan lurus, kemudian mobil cenderung ke kanan atau ke kiri, bisa dijadikan indikator untuk segera melakukan spooring dan balancing.
Spooring merupakan proses meluruskan kembali kedudukan empat roda mobil seperti semula, sedangkan balancing mengacu pada proses menyeimbangkan putaran roda mobil. Jika perawatan ini tidak dilakukan, keausan ban bisa tidak merata.
5. Periksa kondisi ban cadangan
Terakhir, jangan lupakan memastikan ban serep atau cadangan punya kualitas yang masih baik. Paling tidak dari sisi eksteriornya, pastikan masih memiliki kualitas yang baik dan terbebas dari retakan.
Meskipun fungsinya sebagai cadangan, tapi harus tetap dipastikan bahwa ban cadangan akan berfungsi baik saat akan digunakan. Untuk itu, rawat ban serep dengan memeriksanya secara berkala, baik itu tekanan udara maupun tampilannya.
ADVERTISEMENT
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona