Kemacetan lalu lintas Jakarta saat PSBB

7 Tips Bermotor Aman Selama Ramadhan, Biar Puasa Bisa Full Sebulan

14 April 2021 10:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah kendaraan bermotor memadati lalu lintas di tengah berlakunya pembatasan sosial skala besar di Jakarta, Indonesia, Selasa (19/5). Foto: REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah kendaraan bermotor memadati lalu lintas di tengah berlakunya pembatasan sosial skala besar di Jakarta, Indonesia, Selasa (19/5). Foto: REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
ADVERTISEMENT
Aktivitas bermotor selama menjalani puasa harus disikapi dengan bijak. Tujuannya menghindari emosi, kelelahan berlebih, dan penurunan konsentrasi kala menahan lapar dan dahaga di jalan.
ADVERTISEMENT
Belajar dari pengalaman ramadhan sebelum-sebelumnya, muncul anomali jam pulang kerja lebih macet dari biasanya, lantaran banyak yang memanfaatkan waktu buka puasa di rumah. Tentunya bila diabaikan, kata orang bisa cepat tua di jalan.
Oleh karena itu, setidaknya ada 7 adaptasi perilaku yang harus diterapkan para pengendara motor selama berpuasa, menurut Senior Analyst Training Development PT Astra Honda Motor (AHM) Johanes Lucky. Berikut ini paparannya.

1. Rencanakan perjalanan

Pertama ujar Lucky, perlu rencanakan ulang rute perjalanan yang tiap hari dilalui. Sebab ada kemungkinan rute reguler lebih macet karena terdapat warung dadakan penjaja takjil atau volume kendaraan yang melintas memuncak.
Kepadatan lalu lintas Jakarta pada jam pulang kantor saat PSBB Transisi. Foto: Istimewa
Pilih rute lain yang tak banyak orang tahu. "Hal tersebut mengantisipasi macet, bisa hemat energi, dan bisa kontrol emosi di jalan supaya tetap aman," jelasnya dalam diskusi virtual, Selasa (13/4).
ADVERTISEMENT

2. Istirahat yang cukup

Ingat, berkendara dalam keadaan berpuasa bukan sesuatu yang normal. Ada kemungkinan pengendara merasakan lebih lelah dari biasanya karena waktu tidur yang menipis. Untuk itu jangan ragu mengatur waktu istirahat yang cukup.
Pengendara kendaraan bermotor berhenti di lampu merah perempatan Jalan Darmo-Jalan Pandegiling, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (19/2). Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Idealnya ujar Lucky setelah melakukan perjalanan 1 hingga 2 jam, ada baiknya istirahat di tempat aman dan jauh dari kerumunan, agar bisa melepas masker sesaat, untuk menjaga asupan oksigen dalam tubuh supaya memulihkan otak dan stamina.
"Berkendara dengan posisi kurang istirahat berbahaya, korelasinya dengan kemampuan interpretasi, ketika salah menginterpretasi dan identifikasi, dampaknya pengoperasian motor yang salah," sambungnya.

3. Atur asupan sehat dan bernutrisi

Sebagai modal bermotoran tetap berstamina dan penuh konsentrasi, atur asupan yang masuk ke dalam tubuh lewat makanan bernutrisi tinggi. Buah dan sayuran menurutnya bahan makanan paling ideal dikonsumsi guna menjaga tubuh tetap terhidrasi, menjaga kebugaran, dan stamina.
ADVERTISEMENT
"Jangan lupakan air putih setelah berbuka menghindari dehidrasi agar konsentrasi tetap terjaga," katanya lagi.
Sejumlah pengendara kendaraan bermotor melintasi kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Selasa (31/12). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan

4. Pemanasan sebelum bermotoran

Sebelum memulai perjalanan, ada baiknya utamakan peregangan otot-otot atau pemanasan. Sesuai namanya, pemanasan dilakukan sebagai proses adaptasi otot tidak kram dan tegang, karena posisi berkendara cenderung monoton.
Melalui pemanasan juga cara agar meningkatkan kinerja otot tubuh dan refleks terjaga dengan baik.
"Dengan pemanasan, respons ketika berkendara lebih siap, sekaligus untuk konfirmasi ke tubuh, bahwa kita siap nggak diajak berkendara," imbuh pria ramah ini.
Peserta The 20th Safety Japan Instructors Competition sedang pemanasan sebelum lomba Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan

5. Fokus berkendara

Tak kalah penting, kurangi aktivitas yang bisa mengkonsumsi banyak energi. Jadi misalnya sudah disibukkan aktivitas kantor dan komuter sehari-hari, maka fokus hanya dua kegiatan itu.
Sebab selama berkendara menguras energi karena harus konsentrasi dan fokus mengidentifikasi keadaan dan lingkungan sekitar, sebagai cara merespons pergerakan.
ADVERTISEMENT
"Sebagaimana amanat Undang-Undang berkendara penuh konsentrasi, kita harus mengalokasikan energi yang cukup untuk berkendara, makanya jangan dulu lakukan aktivitas lain yang menguras energi," pungkas Lucky.

6. Berpikir positif

Nah biar puasa tetap lancar di jalanan, sebaiknya mulai tanamkan pemikiran positif terhadap apa pun yang terjadi di jalan. Bisa menoleransi kesalahan dan menghargai pengguna jalan lain, sehingga perjalanan lebih enjoy dan anti emosi.
Perlengkapan berkendara motor saat new normal. Foto: AHM
Sebab ketika kurang fit, emosi cenderung tidak stabil, gampang marah. Ketika kurang tidur juga memancing hal-hal berdampak negatif, bisa berkendara ugal-ugalan dan memancing emosi pengendara lain.
Caranya mengelola emosi maupun berpikiran positif gampang kata Lucky, cukup pikirkan dampak emosi dan hal-hal negatif yang dilakukan saat berkendara. Seketika, yang tadinya mau ngejar pengendara yang ugal, bisa tereduksi karena sudah kepikiran dampaknya.
ADVERTISEMENT

7. Prediksi bahaya ketika bermotor

Sejalan dengan proses berpikir positif tadi, bisa lengkapi dengan memprediksi kemungkinan bahaya lain saat bermotoran dalam kondisi berpuasa. Hal ini dilakukan agar melatih otak tetap waspada, sehingga saat dibutuhkan refleks yang cepat, tubuh bisa langsung meresponsnya.
Kendaraan motor terjebak macet di kawasan Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Langkah mitigasi ini juga menjadi jalan agar tidak terpancing emosi oleh pengendara yang seenaknya sendiri. Sebab, bisa saja ada pengendara yang tergesa-gesa, atau tiba-tiba menepi membeli takjil atau hendak buka puasa.
"Ketika dihadapkan hal itu, kita punya ruang cukup menghindarinya, tingkat kewaspadaan kita juga meningkat sehingga bisa menghindari emosi selama berpuasa," tuntasnya.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten