Ada Bus dan Truk Terjang Banjir, Kok Bisa Nggak Mogok?

22 Februari 2021 5:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga mendorong mobil yang mogok saat melintasi banjir air rob di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (5/6). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
zoom-in-whitePerbesar
Warga mendorong mobil yang mogok saat melintasi banjir air rob di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (5/6). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
ADVERTISEMENT
Pengemudi mobil kendaraan pribadi dianjurkan tidak nekat menerjang banjir. Bila dipaksakan, khawatir mogok lantaran air masuk ke ruang bakar dan terjadi water hammer.
ADVERTISEMENT
Tapi imbauan tersebut biasa tak berlaku untuk pengemudi truk dan bus. Mereka biasanya berani menerabas banjir yang bahkan genangannya tinggi.
Penumpang bus terjebak banjir di ruas Tol TB Simatupang, Jakarta, Sabtu (20/2). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
Maka tak heran ketika dua jenis kendaraan angkutan tersebut melibas banjir, kekuatan gelombang air yang ditimbulkan bisa menghanyutkan motor dan mobil, seperti terjadi belum lama ini.
Bus dan truk yang mampu melintasi banjir, karena ground clearance atau jarak terendah ke tanah yang tinggi, mulai dari 350 mm. Apalagi diameter bannya juga besar sekitar 22 hingga 24 inci.
Tak cuma itu, posisi mesin yang berada di atas sasis, juga khusus bus yang berada di belakang, meminimalisir air masuk ke ruang bakar. Makanya truk dan bus paling bisa ngacir di jalanan yang kebanjiran dengan tinggi air tertentu pastinya.
Ilustrasi bus PO Haryanto terjang banjir. Foto: dok. youtube.com/POHaryantoOfficial

Hal teknis lain yang bikin bus bisa terjang banjir

Hanya saja menurut Technical Training & Support Center Dept. Head PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI), Suyadi, ada satu rahasia lagi penyebab kendaraan tersebut andal menerjang banjir.
ADVERTISEMENT
"Posisi air intake dan filter udara bus maupun truk didesain tinggi, sehingga tidak mudah kemasukkan air," ungkap Suyadi kepada kumparan, Sabtu (20/2).
"Perkiraan letak filter udara itu 1,6 meter dari tanah dan posisinya di samping bagian belakang bodi bus," lanjutnya.
Sebuah bus menembus jalan yang banjir di jalur Pantura Kaligawe, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (9/2). Foto: Aji Styawan/Antara Foto
Ini seperti mengingatkan kejadian angkot Isuzu Panther yang viral tahun lalu, karena berhasil melewati banjir yang tingginya setara ban. Air intake mesin penenggak solar itu letaknya tinggi makanya tak mudah menyedot air.
Selain itu jelas Suyadi, sistem kelistrikan bus maupun truk tidak serumit mobil biasa, sehingga cenderung lebih aman dari korsleting.
"Tentunya didukung dengan mesin kami yang dipakai Hino di Paris Dakar, jadi pasti sudah teruji. Dan juga sistem kelistrikan letaknya terpasang baik dengan soketnya rapat dan umumnya banyak di bodi," imbuhnya.
ADVERTISEMENT