Ada E-Drive, Ujian Praktik SIM Enggak Bisa Nyogok Petugas

15 April 2021 17:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ujian praktik SIM makin canggih menggunakan sistem E-Drives. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ujian praktik SIM makin canggih menggunakan sistem E-Drives. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bikin SIM kendaraan bermotor kini semakin canggih. Ya mulai dari tes teori yang bisa dilakukan online, tahap ujian praktik SIM juga kini sudah mengandalkan sensor-sensor.
ADVERTISEMENT
Namanya E-Drives. Ya kini pemohon SIM sudah tak ditemani lagi oleh petugas di area ujian praktik. Semua dikontrol dari ruang monitoring.
Tentu saja ini, menutup celah pemohon untuk menyogok petugas supaya diluluskan. Apalagi untuk pengendara yang belum mahir, sudah tak ada harapan lulus.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo menyebut, ini merupakan modernisasi dan peningkatan transparansi, dan akuntabilitas, khususnya dalam ujian praktik SIM.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo. Foto: Twitter/ @TMCPoldaMetro
"Karena kelulusan ujian praktik ini, sudah tidak lagi ditentukan petugas tapi ditentukan oleh sistem dengan teknologi yang ada," ucapnya.
Area ujian praktik diawasi kamera CCTV, dan komunikasi petugas kepada pemohon dilakukan melalui pengeras suara.
"Ini meminimalisasi adanya petugas di dalam proses ujian. Menghindari terjadinya negosiasi antara pemohon dan petugas. Jadi keseluruhannya ditentukan oleh sistem," kata Sambodo.
Ujian praktik SIM makin canggih menggunakan sistem E-Drives. Foto: Dok. Istimewa

Sederet teknologi pendukung E-Drives

1. RFID (Radio frequency identification). Ketika peserta melewati RFID radar, maka secara otomatis data peserta akan tampil pada aplikasi ujian praktik sim di ruang monitoring.
ADVERTISEMENT
2. Passive Infrared atau cahaya inframerah, terletak pada garis awal (start) di garis akhir (finish), untuk mengetahui saat peserta mulai dan selesai pada masing-masing tahapan.
3. Vibration Sensor, merupakan sensor yang dapat mengetahui suatu getaran pada suatu benda.
Ujian praktik SIM makin canggih menggunakan sistem E-Drives. Foto: Dok. Istimewa
Sensor ini diletakkan dalam patok pembatas lintasan uji. Perangkat ini bakal membaca jika kendaraan menyenggol atau menabrak patok.
Kemudian sensor mengirimkan sinyal ke aplikasi uji praktik SIM pada komputer server di ruang monitoring. Dan penguji dapat mengetahui posisi dan jumlah patok yang tersenggol atau tertabrak.
4. Ultrasonik adalah pancaran gelombang suara dengan frekuensi tinggi 20 kilohertz, sensor ini diletakkan di pada tahapan tanjakan dan turunan uji praktik SIM A.
Ketika mobil berhenti pada posisi menanjak atau turunan sensor ultrasonik ini akan mengetahui posisi terakhir mobil. Jika terjadi reaksi mundur atau maju, sebelum melanjutkan tanjakan atau turunan, maka sensor ultrasonik akan mengirimkan sinyal ke komputer server di ruang monitoring.
ADVERTISEMENT
Dan dari dalam ruang monitoring, penguji SIM dapat melakukan pemantauan dari layar CCTV dan juga memberikan peringatan, aba-aba atau perintah dengan pengeras suara.