Adira Singgung Pabrik Mobil Sulit Penuhi Demand Diskon PPnBM, Berefek ke Leasing

9 Mei 2021 15:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penjualan mobil di diler. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penjualan mobil di diler. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
ADVERTISEMENT
Pemberian insentif atau diskon pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) mobil, mendorong tumbuhnya permintaan (demand) mobil baru. Karena harganya turun signifikan
ADVERTISEMENT
Namun permasalahan lain timbul. Pabrikan malah kesulitan untuk memenuhinya. Volume produksi tak seimbang dengan besarnya permintaan mobil, khususnya model yang mendapat insentif.
Imbasnya, masyarakat bisa tak mendapat mobil dengan potongan diskon PPnBM sesuai periodenya, karena harus menunggu sampai periode berikutnya. Inden pun mengular.
Efeknya juga meluas ke perusahaan pembiayaan, di mana pertumbuhan bisnis menjadi tak maksimal. Demikian seperti disampaikan Direktur Penjualan, Pelayanan, dan Distribusi Adira Finance Niko Kurniawan.
Dirinya tak memungkiri, insentif tersebut sangat membantu mendongkrak pembiayaan saat ini, khususnya mobil. Cuma sayangnya tidak bisa maksimal karena diler kehabisan barang.
"Jadi ketersediaan stok tidak sesuai dengan demand yang ada. Demand naik tinggi tapi pabrik tidak bisa menyediakan barangnya," ucapnya menjawab kumparan, Rabu (5/5).
Ilustrasi pembelian mobil baru. Foto: dok. Auto

Pertumbuhan signifikan

Adira pada April 2021 mencatatkan pertumbuhan 282 persen pada, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Khusus otomotif sendiri, kata Niko penjualan mobil meningkat signifikan karena relaksasi PPnBM. Total transaksi mobil dan motor Adira pada April mencapai Rp 1,8 triliun.
"Bulan april 2021 ini pembiayaan Adira positif growth penjualan kendaraan roda empat Rp 871 miliar, sepeda motor Rp 1 triliun. Sementara untuk barang durable goods Rp 30,97 miliar, multiguna Rp 437,69 miliar," kata Niko.