Apakah Pasang Stiker Mobil Ada Efek Sampingnya?

4 November 2019 9:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pasang sticker di body mobil. Foto: dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasang sticker di body mobil. Foto: dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Memasang stiker jadi salah satu bentuk modifikasi, yang dipilih pemilik mobil supaya tampil beda. Iya selain memang pengerjaannya cepat, biaya yang dikeluarkan juga tak besar, dibanding melakukan pengecatan.
ADVERTISEMENT
Bila sudah bosan dengan modelnya, stiker juga hanya tinggal dilepaskan dari body mobil, dan tak perlu proses yang panjang lagi. Bahkan beberapa menyebut juga, kalau pemasangan stiker melindungi cat mobil, sehingga tetap bagus ketika dijual kembali.
Namun, apakah aman memasang stiker untuk cat atau bagian mobil lainnya?
Kepala Bengkel Daihatsu Auto Tara Margonda, Depok, Agus menuturkan pada dasarnya pemasangan stiker itu hanya soal memenuhi nilai estetika saja.
“Yang namanya aksesori hanya untuk memperindah saja. Tapi kalau bicara fungsi ya enggak akan terasa. Biasanya kan orang kepingin ingin lebih rapi, elegan jadi mereka pasang (stiker),” ucapnya kepada kumparan beberapa waktu lalu.
Ilustrasi pasang stiker pada door trim mobil Foto: dok. Istimewa
Agus melanjutkan, pemasangan stiker juga tak bisa sembarangan. Misalnya pada bagian interior pada door trim. Itu dapat mengganggu fungsionalitas dari tombol-tombol disekitar itu. “Contohnya kalau memasang stiker dekat switch power window, nanti akan mempersulit pengoperasiannya karena akan terasa lebih tebal," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Menyoal efek sampingnya, akan terjadi bila bahan stiker-nya tak baik. Kondisi tersebut tentu akan berisiko membuat cat memudar ketika stiker dilepas, dan itu bisa saja terjadi.
"Kalau yang namanya sudah ditempel seperti itu, pasti pori-pori bahan interior atau cat itu kan tertutup, dan kalau kita lepas bahan stiker itu akan tertinggal,” katanya.
Ilustrasi pasang sticker di body mobil. Foto: dok. Istimewa
Lalu, sisa stiker yang membekas itu, tutur Agus, akan memaksa pemilik untuk menghilangkannya dengan segala cara, termasuk menggunakan cairan pembersih. Nah, ketidakjelasan komposisi bahan cairan pembersih ataupun dari teknik menggosoknya, akan membuat warna menjadi pudar.
“Kemungkinan untuk membersihkannya agak susah, akhirnya dipaksa untuk dibersihin malah pudar, itu salah satu kerugiannya,” tambah Agus.
Selain itu, efek yang sering terjadi dari pengunaan stiker ini adalah kondisi permukaan cat yang akan membelang, ketika stiker dicabut. Nah, ini akibat posisi pori-pori pada cat yang tertutup dalam kurun waktu yang cukup lama.
ADVERTISEMENT
Namun ada sedikit solusinya, pemilik kendaraan bisa mengaplikasikan alat poles, untuk kembali menghidupkan warna asli body maupun interior.