Asosiasi Ragu Motor Listrik Bakal Dapat Subisidi Tahun Ini

14 Mei 2025 7:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Ketua Umum Asosiasi Kendaraan Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Budi Setiyadi menjadi pembicara pada kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 di MGP Space, SCBD Park, Jakarta, Selasa (6/5/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Asosiasi Kendaraan Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Budi Setiyadi menjadi pembicara pada kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 di MGP Space, SCBD Park, Jakarta, Selasa (6/5/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli), Budi Setiyadi seperti tak melihat titik terang perihal program subsidi untuk tahun 2025. Ia tidak begitu yakin bantuan pemerintah tersebut akan terwujud dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
"Kemarin kita sudah koordinasi, artinya begini, beberapa statement yang disampaikan oleh para Menteri masih memberikan harapan. Tapi kalau untuk sekarang, untuk tahun 2025, kayaknya sudah susah ya," buka Budi ditemui di Jakarta belum lama ini.
Dirinya kembali menekankan kepada pemerintah untuk memberi kepastian ada atau tidaknya insentif motor listrik tahun ini. Sebab, pasar Battery Electric Vehicle (BEV) untuk roda dua disebutnya tengah melemah.
"Tapi jangan digantung. Itu bikin masyarakat stop beli kendaraan (motor listrik), wait and see kan. Jadi sekarang penjualan turun banget, kasihan industri sudah teriak-teriak, kita harapkan kalaupun ada sekarang, segera saja diumumkan," tambah Budi.
Suasana test drive motor listrik di PEVS 2025. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Budi sangat memahami bahwa pemerintah saat ini punya prioritas lain yang disinyalir menjadi alasan belum ada kepastian mengenai program bantuan tersebut. Namun setidaknya, dia berharap pemerintah bisa memberi alternatif untuk memantik penjualan.
ADVERTISEMENT
"Kalau pemerintah mungkin tidak ada kepastian soal subsidi atau skema bantuan pembelian, mungkin bisa mendorong insentif nonfiskal, seperti ganjil-genap, sepeda motor listrik bisa mendapatkan privilege parkir gratis, kemudian jalur khusus," paparnya.
Tahun 2025 sudah memasuki bulan ke-5, Budi mengaku penjualan motor listrik mulai melandai sebesar 40 persen sampai 20 persen. Diceritakan, jika produsen biasa menjual 200 unit selama periode lalu, maka kini hanya sanggup sekitar 60 unit.
"Ini penjualan kuartal pertama tahun ini. Jadi kalau yang biasa jual 100 unit, sekarang tinggal 25 unit. Motor memang turun banget, kita sebenarnya masih butuh bantuan pemerintah. Kalau ada, jangan setahun-setahun, lima-10 tahun kayak India. Jadi ada kepastian untuk menyiapkan industri dengan baik, karena menyiapkan infrastruktur buat industri kan mahal," pungkasnya.
ADVERTISEMENT

Menperin beri kode insentif motor listrik segera cair, tinggal tunggu waktu

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang memberikan keynote speech pada kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 di MGP Space, SCBD Park, Jakarta, Selasa (6/5/2025). Foto: Syawal Febrian Darisman/kumparan
Sementara itu, lewat gelaran kumparan New Energy Vehicle (NEV) Summit 2025 pekan lalu, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan kebijakan insentif untuk kendaraan listrik, termasuk motor, masih dalam pembahasan.
"Memang ada kebijakan insentif yang masih belum jalan, masih di dalam pembahasan pemerintah. Tetapi saya kira itu hanya tinggal waktu saja," ujar Agus di SCBD Park, Jakarta.
Sebelumnya Kemenperin menyebut insentif untuk motor listrik di tahun ini kemungkinan berbeda. Tak lagi berbentuk diskon, melainkan berupa insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) seperti yang diterapkan di mobil listrik.
Sebagai gambaran, besaran insentif PPN DTP untuk mobil listrik dengan TKDN minimal 40 persen sebesar 10 persen dari harga jual. Pemerintah juga menargetkan industri lokal kendaraan energi baru (NEV) bisa makin berkembang agar membentuk rantai pasok.
ADVERTISEMENT
"Tumbuhnya industri ini menunjukkan bahwa pasar kendaraan listrik di Indonesia sedang berkembang," jelas Agus.