news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Babak Belur karena Corona, Penjualan Motor Anjlok 70 Persen

17 Mei 2020 17:34 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deretan skutik Honda yang dipajang di diler. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
zoom-in-whitePerbesar
Deretan skutik Honda yang dipajang di diler. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
ADVERTISEMENT
Dampak pandemi virus corona juga membuat industri sepeda motor babak belur. Jika penjualan mobil secara nasional anjlok 90 persen per April 2020, pasar domestik sepeda motor terjun hingga 70 persen.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Industri Sepeda Motor Indonesia, Johannes Loman mengatakan, total market yang sebelumnya diproyeksikan sekitar 6,4 juta unit selama 2020, bakal terkoreksi hingga 50 persen atau 3,2 juta unit.
"Dampak corona di roda dua sangat dahsyat. April turun hingga 70 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Mengenai total market yang kita prediksi 4,6 juta unit, mungkin bisa turun 40-50 persen," kata Loman dalam Diskusi Virtual MarkPlus Industry Roundtable Automotive industry Perspective, Jumat (15/5).
Booth Yamaha di IIMS Motobike 2019 Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Menurutnya, penurunan ini terjadi karena sepeda motor banyak digunakan sebagai sarana produktivitas mata pencaharian masyarakat. Sementara saat ini kegiatan ekonomi, baik di sektor formal dan informal sedang lesu, sehingga daya beli menurun.
"Kedua, hampir 70 persen pembelian sepeda motor dilakukan secara kredit dan saat ini lembaga pembiayaan relatif sangat selektif soal pendanaan, jadi kredit menurun drastis," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Loman menjelaskan pihaknya di asosiasi terus berkomunikasi dengan agen tunggal pemegang merek (ATPM) agar industri roda dua bisa bertahan. Perusahaan didorong untuk memanfaatkan media digital agar penjualan produk bisa tetap berjalan.
Skutik 110 cc Suzuki NEX II Foto: Fajar Nawawi
"Kami di asosiasi berkomunikasi dengan anggota agar bisa survive. Soal kemudahan pembiayaan, kami berkomunikasi dengan APPI dan pemerintah untuk membantu hal ini," paparnya.

Proyeksi 2021

Loman melihat perkembangan wabah virus corona di Indonesia masih belum menemui tahap akhir. Hal ini membuat proyeksi penjualan di tahun 2021 masih tentatif karena belum tentu perekonomian juga akan langsung membaik.
"Cukup sulit karena 2020 saja kita belum tahu akan turun 40 atau 50 persen. Ini sangat tergantung dari berapa lama wabah covid-19. Kemudian berapa lamanya PSBB dijalankan dan berapa luasnya, dan ketiga dari lembaga pembiayaan yang saya harapkan bisa survive," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Penurunan penjualan sepeda motor domestik sudah terlihat sejak awal 2020. Data AISI menyebut, penjualan Januari 2020 terkoreksi 18,6 persen dari periode yang sama tahun lalu atau 462.984 unit.
Sementara, selama kuartal pertama perlambatan terjadi 6,6 persen dibanding tahun sebelumnya. Tercatat Januari-Maret 2019 mencapai 1.681.454 unit, sedangkan periode yang sama pada 2020 menjadi 1.570.464 unit.
===
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.