Balapan di Jepang, Tim Bimasakti UGM Fokus Sempurnakan Mesin

7 Agustus 2019 20:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil Bimasakti Racing Team Universitas Gadjah Mada (UGM) akan terjun dalam Student Formula SAE Jepang 2019 pada akhir Agustus mendatang. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mobil Bimasakti Racing Team Universitas Gadjah Mada (UGM) akan terjun dalam Student Formula SAE Jepang 2019 pada akhir Agustus mendatang. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Bimasakti Racing Team Universitas Gadjah Mada (UGM) akan terjun dalam ajang Student Formula SAE Jepang 2019 pada akhir Agustus mendatang.
ADVERTISEMENT
Mereka akan menguji kemampuan mobil Bimasakti generasi ke-8 di Ecopa Ogasayama Sports Park, Shizouka, Japan, dengan nomor mobil 22.
Muhammad Kamal Arfi Putra, Kapten Tim Bimasakti mengatakan, tim dari Jepang diprediksi masih akan mendominasi. Untuk itu, pihaknya sudah melakukan antisipasi dengan riset mendalam pada mesin KTM 450 SX-F 2019. Salah satunya dengan menyematkan fitur launch control yang membuat ban anti slip saat start.
“Ini merupakan mobil pengembangan tahun lalu di mana pada tahun ini kami fokus riset pada engine. Kita menggunakan engine baru yaitu KTM 450 SXF tahun 2019. Sangat cocok dengan trek yang ada di Jepang, sehingga bisa menghasilkan catatan waktu lebih baik,” kata Kamal ditemui di Balairung UGM, Rabu (7/8).
Mobil Bimasakti Racing Team Universitas Gadjah Mada (UGM) akan terjun dalam Student Formula SAE Jepang 2019 pada akhir Agustus mendatang. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Selain fitur anti slip ban, mobil yang digarap oleh 30 mahasiswa ini juga fokus pada perbaikan aerodinamika. Mereka menerapkan multi stage airfoil pada sayap belakang dan winglets pada sayap depan.
ADVERTISEMENT
“Hasilnya mobil bisa melaju hingga 95 km/jam. Sementara dalam jarak 75 meter bisa ditempuh dalam waktu 4,2 detik,” ujarnya.
Menghabiskan dana hingga Rp 600 juta, para mahasiswa ini ingin tim Bimasakti berprestasi di sejumlah kategori, seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Misalnya kategori bussines presentation event, Place Endurance Event from Southeast Asia, 10th Place Skidpad Event, dan 26th Overall Rank of 2018 Student Formula Japan.
“Kelemahan kami dahulu ada di daya tahan mobil, sehingga perlu ditingkatkan. Kalau safety kami menggunakan software inventor, dan keseluruhan mobil dipastikan aman,” ujarnya.
Mobil Bimasakti Racing Team Universitas Gadjah Mada (UGM) akan terjun dalam Student Formula SAE Jepang 2019 pada akhir Agustus mendatang. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Sementara itu, Fauzun Dosen Pembimbing Tim Bimasakti mengatakan, salah satu kendala yang dihadapi sejak mulai dikembangkan 2010 lalu, yaitu sulitnya mencari material yang ringan. Karena bobot kendaraan ini salah satu faktor yang menentukan kecepatan.
ADVERTISEMENT
“Berat sangat menentukan akselerasi power yang ada, dan selama ini kami agak kesulitan itu,” ujarnya.
Meski begitu dia tetap berbangga karena mayoritas komponen material merupakan buatan sendiri. Meski diakui peralatan mereka tak secanggih kompetitor.