Belajar dari Kecelakaan Truk ODOL di Balikpapan, Tips Hindari Tabrak Belakang

22 Januari 2022 6:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas mengevakuasi truk tronton bernomor plat KT 8534 AJ setelah mengalami kecelakaan di Turunan Rapak, Jalan Soekarno-Hatta, Balikpapan, Jumat (21/1/2022). Foto: ANTARA FOTO/HO/Novi A
zoom-in-whitePerbesar
Petugas mengevakuasi truk tronton bernomor plat KT 8534 AJ setelah mengalami kecelakaan di Turunan Rapak, Jalan Soekarno-Hatta, Balikpapan, Jumat (21/1/2022). Foto: ANTARA FOTO/HO/Novi A
ADVERTISEMENT
Kecelakaan tabrak belakang jadi momok menakutkan di jalan raya, apalagi bila kendaraan yang menabrak adalah truk ODOL. Tentu efeknya akan fatal.
ADVERTISEMENT
Seperti yang baru saja terjadi di persimpangan lampu lalu lintas Muara Rapak, Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), Jumat (21/1) pagi.
Nahas, sejauh ini total ada 5 korban meninggal dunia dan belasan mengalami luka ringan.
"Kecelakaan ditabrak dari belakang sering terjadi akhir – akhir ini dan ini sangat ironis bagi para korban dan pelakunya," ucap Founder sekaligus senior instructor Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC), Jusri Pulubuhu, Jumat (21/1).
Tabrak belakang. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Pengemudi kendaraan perlu paham, bila margin keselamatan kita saat berada di jalan raya mengalami penurunan, alias tidak aman.
Konsep ini, harus dipahami dari mulai tahap persiapan hingga saat beraktivitas di jalan raya. Mulai dari preventif, terampil, tertib, antisipatif, dan berbagi atau toleransi.
ADVERTISEMENT
"Ini harus menjadi kunci kelancaran, kenyamanan, keamanan & keselamatan saat di jalan raya," tuturnya.

Tips menghindari tabrak belakang

Nah Jusri memberikan beberapa tips, untuk menghindari potensi tabrak belakang. Setidaknya ada 4 poin yang coba dijabarkannya.
Tabrakan beruntun di Kebayoran Arcade 1, Jumat (5/9). Foto: Dok. Istimewa
1. Melakukan pengecekan kaca spion setiap saat akan memperlambat kecepatan
2. Jika aman, baru lakukan perlambatan dan berhenti dengan menyediakan jarak aman (minimal 1 panjang badan kendaraan), dengan tetap sesekali mengecek spion.
3.Perhatikan situasi lalu lintas di area belakang kendaraan. Berikan ruang menghindar di samping atau di area muka (jika memungkinkan), dengan terus sesekali mengecek spion.
4. Selalu waspada, jika terdapat indikasi situasi di area belakang mengancam, maka segera bergerak dengan memajukan kendaraan, atau keluar dari antrean.
ADVERTISEMENT
Dan antisipasi paling terburuknya, langsung keluar dan tinggalkan kendaraan Anda.
"Jadi intinya adalah, Anda harus senantiasa waspada untuk kondisi terburuk," jelas Jusri.