Berita Populer: Foto JDM Run Mandalika; SDM Logistik Toyota Indonesia

2 Mei 2024 8:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peserta JDM Run melajukan mobilnya di Pertamina International Street Circuit Mandalika, Rabu (1/5/2024). Foto: dok. Subaru
zoom-in-whitePerbesar
Peserta JDM Run melajukan mobilnya di Pertamina International Street Circuit Mandalika, Rabu (1/5/2024). Foto: dok. Subaru
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Galeri foto JDM Run Mandalika Time Attack 2024 di Mandalika menjadi salah satu berita populer kumparanOTO, Rabu (1/5).
ADVERTISEMENT
Kemudian ada melihat PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengasah kemampuan SDM mereka, serta Kawasaki Indonesia belum terdampak imbas nilai mata uang Rupiah melemah.
Selengkapnya rangkuman berita populer kumparanOTO.

Foto: Keseruan JDM Run Mandalika Time Attack 2024 di Sirkuit Mandalika

Peserta JDM Run melajukan mobilnya di Pertamina International Street Circuit Mandalika, Rabu (1/5/2024).
Gelaran Japanese Domestic Market (JDM) Run ini melibatkan sebanyak 91 starter dari seluruh Indonesia dengan format pencatatan waktu hotlap, dengan format yang disetujui dan mendapat pengawasan langsung dari Ikatan Motor Indonesia (IMI).

Langkah TMMIN Pacu Keterampilan SDM Logistik Sebagai Fondasi Manufaktur Otomotif

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) memiliki langkah nyata dalam upaya pengembangan keterampilan sumber daya manusia yang berkelanjutan, salah satunya awak logistik yang mengambil peran penting dalam rantai pasok manufaktur Toyota.
ADVERTISEMENT
Pengembangan SDM tersebut diejawantahkan dalam kompetisi asah kemampuan pekerja logistik bertajuk TMMIN Logistic Skill Contest, yang pada tahun ini merupakan penyelenggaraannya yang ke-13.

Kawasaki Belum Terdampak Imbas Nilai Tukar Rupiah Melemah

Dept. Head Sales & Promotion PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI), Michael C. Tanadhi mengaku belum menyiapkan strategi khusus menghadapi nilai mata uang rupiah yang sedang melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
"Sampai saat ini sih belum, ya. Mudah-mudahan cuma sekadar shock therapy sebentar aja. Semoga saja bisa kembali lagi (menguat nilai Rupiah)," buka Michael dihubungi kumparan beberapa waktu lalu.