Berita Populer: Mobil LCGC 7-seater Paling Laku; Sertifikasi Mesin Diesel Toyota

31 Januari 2024 8:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Toyota Calya dan Avanza di GIIAS 2023. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Toyota Calya dan Avanza di GIIAS 2023. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Artikel yang membahas segmen mobil LCGC (Low Cost Green Car), di mana tipe 7-seater yang ternyata paling mendominasi, merupakan berita populer kumparanOTO pada Selasa (30/1).
ADVERTISEMENT
Berita mengenai skandal sertifikasi mesin diesel Toyota juga menarik perhatian banyak pembaca. Berikut rangkuman selengkapnya.

LCGC Masih Jadi Primadona, Varian 7 Penumpang Paling Diminati

Segmen mobil LCGC atau Low Cost Green Car masih menjadi primadona masyarakat Indonesia. Kategori paling populer berdasarkan konfigurasi tempat duduk yakni MPV 7-penumpang.
Ya, jenis mobil terjangkau ini memang tidak seramai beberapa tahun lalu, pemainnya kian sedikit. Penjualan wholesales-dari pabrik ke diler-tahun 2023 lalu totalnya 204.705 unit hanya berasal dari lima model.

Toyota Fortuner yang Dipasarkan di RI Tak Terdampak Skandal Sertifikasi Diesel

Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) memastikan bahwa Fortuner yang dipasarkan di dalam negeri tidak terdampak isu sertifikasi mesin diesel.
"Jadi ini isunya homologation bukan quality & safety issue (recall). Untuk model di Indonesia tidak terdampak hanya sebagian yang ekspor ke middle east yang terdampak," kata Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam kepada kumparan, Selasa (30/1).
ADVERTISEMENT

Toyota Investigasi Sejumlah Mesin Diesel Karena Penyimpangan Data Sertifikasi

Masalah sertifikasi kembali menimpa Toyota Motor Corporation (TMC), kali ini Toyota Industries Corporation (TICO) yang bertanggung jawab dalam pengembangan dan pembuatan mesin-mesin diesel untuk Toyota, Lexus, Hino, dan Mazda.
Dalam siaran resmi TMC, investigasi khusus telah dikerahkan untuk melihat potensi penyimpangan sertifikasi pada produknya. Hasilnya, ditemukan performa mesin untuk pengujian sertifikasi berbeda dengan yang dijual secara massal.