Berkendara Sekitar Truk Tak Boleh Sembarangan, Ini Tekniknya

22 Agustus 2020 18:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Truk yang kelebihan muatan atau over dimension over load (Odol) melintas di jalan tol. Foto: Dok. Joko Setiowarno
zoom-in-whitePerbesar
Truk yang kelebihan muatan atau over dimension over load (Odol) melintas di jalan tol. Foto: Dok. Joko Setiowarno
ADVERTISEMENT
Berkendara di sekitar truk perlu tahu bahwa dari perspektif sopir truk, mereka memiliki beberapa area blind spot atau area bidang pandang yang terhalang. Demikian dikatakan pendiri Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC), Jusri Pulubuhu.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, sopir truk juga memiliki visibilitas yang terbatas di area depan. Mereka tak akan melihat sepeda motor atau orang yang berjarak 1-2 meter di depan. Sehingga, peran kooperatif dari pengemudi kendaraan di sekitar truk sangat diperlukan supaya tidak terjadi hal-hal mengerikan.
Truk yang kelebihan muatan atau over dimension over load (Odol) melintas di jalan tol. Foto: Dok. Joko Setiowarno
Tapi sekadar membunyikan klakson masih belum cukup. Pengemudi harus memastikan bila sinyal tersampaikan dengan baik. Artinya, pastikan sopir truk benar-benar mengetahuinya, atau syukur-syukur mengonfirmasinya dengan balasan klakson atau isyarat lain.
"Kalau posisi kita bisa melihat si sopir, baik secara langsung atau melalui pantulan spion truk, maka kita tidak berada di area blind spot. Sebaliknya bila sopir tidak terlihat, kita berada di area blind spot-nya, maka sebisa mungkin langsung jauhi truk itu," tambah pria yang juga gemar touring menggunakan moge petualang ini.
Pahami titik blind spot pada truk supaya selalu aman berkendara di dekatnya Foto: Farhan Raudah/kumparan

Perhatikan jarak aman

Selain blind spot, kata Jusri, setiap pengemudi juga harus memperhatikan jarak aman dengan truk. Untuk hal ini praktiknya mudah. Bukan berdasarkan hitung-hitungan waktu atau kecepatan, melainkan manfaatkan pandangan spion tengah.
ADVERTISEMENT
"Kalau di depan truk, jarak minimal dengan truk di belakang itu bisa ukur dengan melihat spion. Kalau ban depannya sudah terlihat menapak semua, maka jarak aman teratasi," katanya.
Tapi bukan berarti harus selalu menjaga jarak dengan posisi tersebut terus-menerus. Apabila lengang, langsung pacu kendaraan menjauhi truk.
"Bagaimanapun truk yang bermuatan punya jarak pengereman yang lebih panjang karena momen inersia," terang Jusri.
Beda cerita apabila berada di belakang truk, maka ingat lagi soal perilaku pro aktif tadi. Selain itu upayakan untuk tidak terlalu dekat. Jelas Jusri karena tidak terlihat, maka akan lebih baik segera beri jarak yang sedikit jauh atau salip bila memungkinkan.
Mobil truk Foto: dok. Istimewa

Teknik tepat menyalip truk

Adapun cara untuk menyalip truk metodenya sesederhana seperti menyalip kendaraan lain. Hanya saja karena soal blind spot tadi, berikan sinyal klakson dan dim sebagai tanda keberadaan.
ADVERTISEMENT
"Untuk menyalip, cek spion dulu, ketika aman barulah double check dengan menoleh ke arah lajur di kanan untuk benar-benar mengkonfirmasi. Selebihnya saat kondisi sudah aman, baru eksekusi, salip truknya sambil bunyikan klakson dan dim," katanya.
Kemudian jangan asal masuk lagi ke lajur, perhatikan kecepatan laju dan jarak truk. Pastikan jarak dengan truk sudah aman. Cara mudahnya dengan menerapkan pengelihatan di spion tengah tadi.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: