Biaya Servis Mobil yang Nekat Terjang Banjir, Tembus Jutaan Rupiah

22 Februari 2021 7:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Interior mobil yang rusak akibat banjir Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Interior mobil yang rusak akibat banjir Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
ADVERTISEMENT
Banjir yang melanda beberapa daerah perlu diwaspadai dan jadi perhatian pengemudi kendaraan. Perlu diingat, saran terbaiknya adalah jangan coba nekat terjang banjir.
ADVERTISEMENT
Apalagi yang punya kedalaman air cukup tinggi sekitar setengah diameter ban. Khawatir mobil mogok di tengah perjalanan, sampai berpotensi tersapu gelombang air, dari kendaraan besar lain yang melintas.
Sejumlah mobil terendam banjir di Hotel Kebayoran, Jakarta, Sabtu (20/2). Foto: Wahyu Putro A/ANTARA FOTO
Mobil mogok akibat banjir disebabkan water hammer. Itu merupakan istilah, ketika air masuk ke dalam ruang bakar lewat filter udara atau celah busi, kemudian mengganggu kerja kompresi mesin.
Dalam kondisi normal, udara akan dikompresi. Tapi ketika ada air, maka air yang akan dikompresi, tekanannya menjadi lebih besar, kemudian menyebabkan setang piston atau connecting rod bengkok.
Kemudian terjadi jamming, lantaran posisi piston yang tidak lagi presisi menciptakan kompresi di dalam silinder. Belum lagi pelumas mesin yang bercampur dengan air, sehingga menyebabkan fungsi lubrikasi dan menurunkan temperatur terganggu.
Sebuah mobil terendam banjir dihalaman Polsek Lhoksukon, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, Aceh, Senin (7/12). Foto: Rahmad/ANTARA FOTO

Siapkan dana Rp 7,5 jutaan untuk servis turun mesin mobil akibat banjir

Jika terjadi hal demikian, maka satu-satunya perbaikan yang dilakukan adalah turun mesin alias overhaul. Teknisi akan membongkar blok mesin, kemudian mengganti komponen yang rusak akibat water hammer.
ADVERTISEMENT
Aftersales Coordinator Suzuki Sejahtera Buana Trada (SBT) Group, Purnomo menjelaskan, biaya servis tersebut sedikitnya berkisar Rp 7,5 jutaan.
"Karena pasti water hammer, pistonnya bengkok mesti overhaul, ganti setang piston, ring piston, bearing, pembersihan throttle body, oli mesin, dan transmisi," ujarnya kepada kumparan beberapa waktu lalu.
Warga mendorong mobil yang mogok saat melintasi banjir air rob di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (5/6). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
"Itu estimasi ya, bisa lebih dan bisa jadi kurang, ini berdasarkan pengalaman banjir di Jabodetabek tahun kemarin, juga di Kalimantan Selatan, dan Semarang," lanjut Purnomo.

Servis ringan jika berhasil terabas banjir

Itu kondisinya umpama mogok di tengah banjir. Beda cerita ketika mobil berhasil menerjang banjir, kemudian beberapa saat atau keesokan harinya performa mobil menurun, juga sebaiknya harus cepat diservis.
"Bila mesin terasa kasar, ganti filter udara, bersihkan throttle body, dan cek kelistrikan sampai ganti oli seluruhnya estimasinya Rp 3 sampai 4 jutaan," ungkap Purnomo.
Servis bengkel resmi Suzuki Indonesia. Foto: dok. Suzuki
Anda juga perlu ingat, waktu pengerjaan turun mesin juga tidak sebentar. Idealnya pengerjaan perbaikan tersebut 2 hingga 5 hari, maksimal 7 hari tergantung tingkat kerusakan dan antrean mobil yang mau di-overhaul.
ADVERTISEMENT
Terbayang kan? Sudah harus rogoh kocek jutaan, nunggu waktu pengerjaan pula. Padahal itu semua bisa dihindari ketika menahan diri untuk tidak memberanikan mobil kesayangan menerjang banjir.
Terakhir Purnomo menyarankan, bagi pemilik mobil ada baiknya asuransikan dulu kendaraan yang dimiliki. "Agar biayanya bisa di-cover kalau terjadi bencana. Tapi lebih baik lagi untuk tidak memaksakan diri menerobos banjir yang melebihi setengah ban," tutup Purnomo.