Bisa Subtitusi Part Honda ADV 150 ke PCX 150?

28 Juli 2019 9:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Honda ADV 150 Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Honda ADV 150 Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
ADVERTISEMENT
Hadirnya Honda ADV150 tentu menggoda para pemilik PCX 150 yang mau modifikasi sektor kaki. Apalagi, Honda ADV150 pakai kaki-kaki yang lebih kekar dan dikhususkan untuk melibas jalan semi off-road.
ADVERTISEMENT
Tapi, bagi Anda yang berencana menggunakan kaki ADV150 untuk PCX 150, urungkan niat itu. Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM), Endro Sutarno, menjelaskan jarak antara sok depan ADV 150 lebih lebar dibandingkan PCX untuk mengakomodasi diamater velg yang lebar.
“Jika memaksakan menukar velg ADV ke PCX bisa saja terjadi mentok ke suspensi depan. Lalu ada hubungannya juga dengan kabel sensor ABS dan kabel rem yang lebih panjang daripada PCX,” terangnya.
Honda ADV 150 Foto: dok. Bangkit Jaya Putra /kumparan
Suspensi depan Honda ADV memiliki ukuran yang lebih panjang yakni 460 mm. Sedangkan pada PCX memiliki ukuran yang lebih pendek 430 mm. Hal ini membuat baut as roda lebih panjang. Namun untuk diamater baut asnya masih sama 31 mm, jika memaksakan mengganti, gejala tidak nyaman saat berkendara bisa saja terjadi.
ADVERTISEMENT
Ini juga berlaku untuk subtitusi swing arm. Honda ADV memiliki model swing arm yang baru untuk menyesuaikan aplikasi cakram belakang dan letak suspensi yang menggunakan subtank.
ADV kan sekarang sudah pakai subtank untuk suspensi belakangnya, panjangnya juga berbeda, jadi ada penyesuaian untuk swing arm,” lanjutnya.
Honda ADV 150 Foto: dok. Bangkit Jaya Putra /kumparan
Kemudian, untuk komponen cakram. Selain jumlah baut, diameter ukuran cakramnya pun berbeda. “Jika di ADV 150 menggunakan ukuran diameternya 240 mm sedangkan di Honda PCX pakai ukuran diameternya 220 mm,” jelasnya.
Sebagai bahan pertimbangan, Honda ADV punya banderol lebih mahal dibanding PCX. Honda ADV150 ABS dilego Rp 36,5 juta dan ADV150 CBS Rp 35,5 juta. Harga tersebut berlaku on the road (OTR) Jakarta.