Bukan Melingkar, Begini Wujud Setir Mobil saat Pertama Kali Ditemukan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dengan adanya setir, pengemudi cukup memutar setir ke arah kanan atau kiri. Saat ini, mayoritas setir pada mobil harian, memiliki bentuk lingkaran dengan berbagai model palang di bagian tengahnya.
Namun, jauh sebelum kehadiran setir model lingkaran seperti saat ini, alat kemudi pada mobil ternyata hanya berbentuk tuas layaknya kemudi kapal zaman dahulu.
Diawali dengan model tuas layaknya kapal zaman dahulu (1885)
Mobil pertama, Benz Patent-Motorwagen lah yang pertama kali menggunakan alat kemudi. Hanya saja, saat itu bentuk alat kemudi masih menyerupai tuas alat kemudi pada kapal. Cara menggunakan alat kemudi ini, yaitu dengan menggeser ke kiri jika ingin berbelok ke kanan dan geser ke kanan jika ingin berbelok ke kiri.
ADVERTISEMENT
Seiring semakin cepatnya laju mobil, penggunaan alat kemudi berupa tuas layaknya kapal itu dinilai tidak efektif dan berbahaya. Para pengemudi sering kesulitan saat hendak mengarahkan laju kendaraannya.
Mulai berbentuk lingkaran
Akhirnya, memasuki tahun 1894, beberapa insinyur dari pabrikan mobil asal Prancis, Panhard, membuat sebuah terobosan dengan menghadirkan alat kemudi berbentuk lingkaran.
Hadirnya alat kemudi berbentuk lingkaran ini, kembali terinspirasi dari alat kemudi kapal modern saat itu yang sudah berbentuk lingkaran terlebih dahulu. Penggunaan alat kemudi berbentuk lingkaran ini, pertama kali digunakan oleh Panhard, pada mobil balapnya di ajang balapan Paris-Rouen.
Pebalap Alfred Vacheron lah yang pertama kali menguji coba sekaligus menggunakan setir berbentuk lingkaran itu pada ajang balapan tersebut. Pengaplikasian alat kemudi berbentuk lingkaran sendiri, baru mulai banyak digunakan pada 1898.
Setahun setelahnya, tepatnya 1899, eksistensi alat kemudi berbentuk lingkaran, mulai menyebar ke daratan benua Amerika. Merek otomotif, Packard, yang pertama kali menerapkan setir berbentuk lingkaran pada produk mereka, Model T.
ADVERTISEMENT
Seiring berjalannya waktu, berbagai pabrikan pun mulai mengembangkan setir-setir pada mobilnya. Mulai dari menyesuaikan diameter setirnya, posisi, radius putar, hingga faktor keamanan dan kenyamanan.
Awal mula kehadiran sistem power steering pada setir (1920)
Memasuki tahun 1920, seorang insinyur bernama Francis W. Davis yang bekerja di Pierce Arrow Motor Car Company, membuat sebuah trobosan dengan menghadirkan sistem power steering pada setir mobil.
Saat itu, kehadiran power steering sebenarnya ditunjukkan oleh Francis untuk mempermudah pengemudi truk saat memutar arah kendaraannya. Maklum saja, sebelum adanya power steering tersebut, mengarahkan sebuah truk sesuai dengan arah yang kita inginkan, bukanlah pekerjaan mudah.
Hanya saja, kala itu berbagai perusahaan mobil justru belum tertarik untuk mengaplikasikan teknologi power steering pada setir mobilnya. Justru lagi-lagi industri kapal laut lah yang pertama kali banyak menggunakan power steering pada alat kemudinya.
Pada awal kehadirannya, bentuk power steering masih sangat ringkas, yakni hanya mengandalkan sistem hidraulis saja. Barulah di tahun 1936, penemuan Davis tersebut menarik perhatian Bendix Corporation yang akhirnya mengajaknya bekerja sama untuk memproduksi power steering model hidraulis.
ADVERTISEMENT
Dari produksi tersebut, jenama asal Amerika Serikat, GM, yang pertama kali membeli teknologi tersebut dan diterapkan pada produk Buick sebagai langkah eksperimen. Terus berjalannya waktu, pengembangan teknologi power steering pun terus dikembangkan oleh para ilmuwan dan insinyur kendaraan.
Tidak hanya power steering, perkembangan setir pun terus berlanjut hingga saat ini. Berbagai fitur penunjang terkait fungsional, kenyamanan, hingga keselamatan kendaraan pun tersemat pada setir.
Mulai dari kehadiran klakson, paddle shift, tombol kontrol pengoperasian audio, cruise control, hingga airbag. Bentuk setir pun terus mengalami perubahan, meski tidak jauh dari desain awal, yakni lingkaran.
Beberapa mobil sport hingga supercar, kini mulai mengaplikasikan setir berbentuk datar di bagian bawahnya atau yang biasa disebut flat bottom. Tentu saja, seiring berkembangnya zaman, teknologi, fitur, serta bentuk dari sebuah setir akan terus mengalami perubahan di masa depan.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.