Catat, Ini Jam Rawan Macet di Jakarta Selama Bulan Puasa

15 April 2021 4:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Kemacetan kerap terjadi sebelum buka puasa. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Kemacetan kerap terjadi sebelum buka puasa. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kondisi lalu lintas di wilayah DKI Jakarta selama Ramadhan diprediksi akan meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Pengendara harus lebih hati-hati agar terhindar dari kecelakaan dan konflik di jalan.
ADVERTISEMENT
Menurut Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo selama 2 hari memasuki bulan puasa terjadi kemacetan di sejumlah ruas jalan Ibu Kota.
"Hari-hari pertama seperti ini terjadi kepadatan pada waktu sore hari. Karena orang ingin buru-buru berbuka puasa di rumah," kata Sambodo kepada kumparan, Rabu (14/4).
Foto dengan kecepatan rendah suasana kemacetan arus kendaraan di Jalan Tol Cawang-Grogol, Jakarta Selatan, Jumat (5/6/2020). Foto: ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN
Dari pantauan kepolisian di lapangan, jam macet di Jakarta saat puasa umumnya dimulai pukul 4 sampai 6 sore. Ia mengimbau agar masyarakat tetap mematuhi peraturan lalu lintas.
"Selepas Magrib kondisi lalu lintas sudah mulai agak longgar, tapi biasanya akan tetap padat sampai jam 7 malam," imbuhnya.

Penambahan personel

Foto dengan kecepatan rendah suasana kemacetan arus kendaraan di Jalan Tol Cawang-Grogol, Jakarta Selatan, Jumat (5/6/2020). Foto: ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN
Sebagai langkah mengurai kemacetan, Sambodo mengatakan sudah menerjunkan anggota polisi tambahan untuk mengatur arus lalu lintas di titik tertentu.
ADVERTISEMENT
"Ya, penambahan personel dan melakukan pengaturan lalu lintas secara intensif di titik-titik kepadatan dan kemacetan," pungkasnya.
Petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengecek papan informasi mengenai kebijakan sistem pembatasan kendaraan bermotor berdasarkan nomor plat nomor ganjil-genap di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta, Senin (24/8). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
Kepadatan lalu lintas di Jakarta juga meningkat lantaran sistem ganjil genap (gage) hingga sekarang belum diberlakukan. Dari penuturan Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Fahri Siregar ada kenaikan volume kendaraan hingga 30 persen.
"Paling berdampak di jalur Sudirman Thamrin dan beberapa lainnya. Sebagai upaya, kita lakukan lakukan rekayasa lalu lintas dengan pengalihan arus dan kontra flow," kata Fahri belum lama ini," katanya kepada kumparan.