Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Kendaraan yang lama tidak dipakai juga perlu perawatan rutin. Apalagi saat penerapan bekerja dari rumah atau work form home (WFH ) karena penyebaran virus corona seperti sekarang ini.
ADVERTISEMENT
Sejumlah komponen membutuhkan pengecekan berkala, meskipun kendaraan seperti mobil terparkir lama di garasi, salah satunya yaitu ban. Pada dasarnya saat terparkir, posisi ban yang terus menerus menahan beban secara stasioner.
Namun, kondisi ini kerap disepelekan sehingga saat mobil dijalankan kembali akan terasa limbung. Menurut Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT ADM, Bambang Supriyadi, kondisi ini yang menyebabkan ban peang.
"Mobil yang didiamkan terlalu lama sampai berbulan-bulan bisa membuat kondisi ban mobil peang di tapak yang menyentuh permukaan, biasa disebut flat spot," kata Bambang kepada kumparan beberapa waktu lalu.
Sejatinya saat mobil terparkir lama tekanan angin akan berkurang karena ban memiliki pori-pori meski terlihat padat. Dalam keadaan statis, karet ban yang tertekan akan getas karena tidak ada rotasi roda.
Terlebih jika umur ban sudah lebih dari tiga tahun, bentuk ban tidak akan bundar lagi.
ADVERTISEMENT
"Jadi sebaiknya jangan malas untuk menjalankan mobil sebentar agar tapak ban bisa pindah posisi dan struktur ban mendapat penetrasi dari rotasi sehingga tidak cepat getas," ujarnya.
Bambang menyarankan agar menjalankan mobil 3 hari sampai seminggu sekali untuk mencegah munculnya flat spot pada ban.
"Ini juga untuk menjaga komponen kaki-kaki lainnya tetap prima. Dipanaskan dan diajak jalan sekitar 10-15 menit keliling sekitar rumah misalnya," pungkasnya.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!