Cek Kondisi Ban Sebelum Mudik Lewat Tol Trans Jawa

17 Mei 2019 17:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tonjolan di sela permukaan ban untuk mengukur tingkat kebotakan. Foto: Women on Wheel
zoom-in-whitePerbesar
Tonjolan di sela permukaan ban untuk mengukur tingkat kebotakan. Foto: Women on Wheel
ADVERTISEMENT
Mudik ke kampung halaman melalui jalur darat masih menjadi primadona. Apalagi, Tol Trans Jawa kini sudah menyambung hingga ke Probolinggo.
ADVERTISEMENT
Bagi Anda yang berniat mudik menggunakan mobil pribadi, pastinya jangan lupa untuk melakukan persiapan kendaraan. Chief Training and Product Evaluation dari Bridgestone Indonesia, Andri Heriyadi, mengingatkan untuk pemudik turut mengecek kondisi ban.
Sebab, ban menjadi satu-satunya komponen yang bersentuhan langsung dan permukaan jalan. Jangan sampai ketika mudik melintasi Tol Trans Jawa mengalami pecah ban.
Sebenarnya, kata Andri, ada dua hal yang menjadi indikasi bahwa kondisi ban dalam kondisi layak atau tidak, yakni bentuknya tidak berubah dan kondisi tapak bannya masih sesuai standar.
Ilustrasi ban Bridgestone Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
“Ban yang masih layak buat dipakai perjalanan jauh itu syaratnya bentuk ban tidak berubah, artinya tidak mengembung, dan tidak benjol. Kalo ada ketusuk paku, segera diperbaiki. Lalu juga pastikan tinggi kembang ban tersebut tidak boleh kurang dari 1,6 mm. Kalau kurang dari itu berarti sudah gundul,” jelas Andri kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Kondisi ban yang tak layak pakai tentu saja akan mempengaruhi kemampuan pengereman mobil. Di samping itu, kembangan ban yang sudah botak pun meningkatkan terjadinya aquaplaning ketika melewati jalan basah.
Sementara itu, bagi Anda yang berencana melakukan perjalanan mudik menggunakan mobil pribadi dianjurkan untuk istirahat tiap 3 jam. Selain untuk mengistirahatkan pengendara, ini juga berguna untuk mendinginkan ban.
“Kalau yang jalannya siang, terus jaraknya jauh dan memakan waktu lama, sebaiknya rutin istirahat setiap 3 jam. Karena siang itu kan potensi suhu panasnya tinggi dan itu bisa juga berimbas ke temperatur ban yang akan meningkat. Jadi lebih baik istirahat setiap 3 jam buat menormalkan kembali temperatur ban,” ujar Andri.
Tak lupa, Andri juga menyarankan menambahkan tekanan angin sebesar 10 persen dari standar pabrikan. Pun dengan angin ban cadangannya.
Pemeriksaan ban mobil. Foto: www.edmunds.com
“Untuk perjalanan mudik jarak jauh dengan beban yang banyak sebaiknya tekanan angin ban ditambah 10 persen jadi sekira 3-4 psi dan khusus ban cadangan ditambah 5 psi. Ingat, ketika di perjalanan tekanan angin ban bertambah, maka jangan diturunkan. Karena bertambah sendiri saat panas itu normal dan tidak masalah,” pungkas Andri
ADVERTISEMENT