Daihatsu Ungkap Sederet Kasus Manipulasi Data Pengujian yang Libatkan 64 Model
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Executive Vice President Daihatsu Motor Co., Ltd Hiromasa Hoshika menjelaskan sudah membuat pengumuman pada 28 April 2023 terkait manipulasi data hasil tes tabrak sebelum produk dipasarkan di luar negeri.
Dalam hal ini mengacu ke beberapa model yakin Yaris Ativ, Toyota Agya, dan Perodua Axia. Pabrikan mengaku melakukan modifikasi secara tidak benar dalam tes tabrak samping.
Berikutnya pada 19 Mei 2023, pabrikan juga merilis keterangan telah melakukan manipulasi data, di mana saat pengujian dilakukan data kursi penumpang ditukar dengan data pengemudi.
"Kami telah meminta komite independen pihak ketiga untuk melakukan penyelidikan untuk menemukan kejanggalan lain dari sebelumnya sudah terjadi sejak Mei 2023, hasilnya 174 kasus terungkap," jelasnya dalam konferensi pers, Rabu (20/12).
ADVERTISEMENT
Dari hasil investigasi ditemukan manipulasi pengujian airbag, di mana ECU yang seharusnya digunakan, justru tidak dipakai. Sementara hasil tes menunjukkan ECU telah dipakai untuk penerbitan sertifikasi.
"Artinya pengetesan tidak sesuai dengan aktual produk dan komponennya, untuk itu kami menindaklanjuti hal ini sangat serius," lanjutnya.
Selain itu ada pula manipulasi data terkait tekanan udara ban dan speedometer yang berbeda dari dokumen sertifikasi.
Kemudian masalah pemalsuan data uji tabrak depan, di mana seharusnya data diambil saat pengujian yang dilihat saksi, namun digantikan dengan data yang diukur saat latihan.
"Total 174 kasus terungkap yang memengaruhi 64 model atau 3 mesin yang didistribusikan secara lokal juga pasar luar negeri, yang sedang dalam produksi atau dalam pengembangan," katanya.
ADVERTISEMENT
President Daihatsu Motor Co., Ltd Soichiro Okudaira pada kesempatan yang sama mengatakan telah melaporkan skandal tersebut ke Kementerian Transportasi, Infrastruktur, dan Tourism, dan Kementerian Perekonomian, serta Perdagangan.
"Kami sungguh meminta maaf untuk ketidaknyamanan serta kekhawatiran yang ditimbulkan kepada kustomer dan pemangku kepentingan," imbuhnya.