Diduga Jadi Mata-mata, Tesla Diboikot di China, Padahal Mobilnya Terlaris!

2 Juni 2021 14:25 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pabrik Tesla.
 Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pabrik Tesla. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Larangan menggunakan mobil listrik Tesla semakin menjadi-jadi di China. Sebelumnya militer China melarang semua anggotanya menggunakan Tesla, sekarang menyasar para pegawai lembaga negara dan provinsi untuk tidak mengendarainya.
ADVERTISEMENT
Bahkan mengutip Auto Hindustan Times, lembaga China Meteorological Administration yang bermarkas di Beijing melarang semua karyawannya membeli Tesla. Kalau sudah kadung dibeli, mereka akan diminta menggantinya.
Gerakan anti Tesla ini juga digaungkan pemerintah kota Zheijiang dan Guangxi. Semua staf yang diketahui memiliki Tesla, wajib lapor dan akan dilarang mendatangi tempat-tempat tertentu sambil membawa perusahaan otomotif milik Elon Musk itu.

Tesla diduga jadi mata-mata Amerika

Permasalahan ini ditengarai atas dugaan Tesla melakukan mata-mata terhadap penduduk China, kemudian mengirim datanya ke Amerika Serikat. Ini lantaran Tesla memiliki kamera on board canggih sebagai dukungan fitur keselamatan, tapi juga dipercaya menangkap data sensitif.
Apalagi saat Elon Musk mendirikan pusat data pengguna lokal Tesla di China. Pemerintah negara komunis itu khawatir, fasilitas baru itu malah dijadikan pusat aktivitas mata-mata.
ADVERTISEMENT
Menjawab tudingan itu, Elon sejatinya telah memberikan pernyataan bahwa hal tersebut tak bisa dibenarkan. Sebab Tesla disebutnya memiliki motivasi kuat merahasiakan segala informasi.
"Jika kelak Tesla terbukti menggunakan mobil untuk aktivitas mata-mata di China atau negara mana saja, kami siap tutup," katanya.
Ilustrasi pabrik Tesla. Foto: Stephen Lam/REUTERS
Padahal secara penjualan, Tesla termasuk mobil listrik terlaris di sana. Torehan ini pasca keberadaan pabrik pertama Tesla di luar AS yang telah beroperasi pada 2019 di China, untuk market lokal dan ekspor ke Eropa beserta Australia.
Gayung bersambut. Mengacu data Cleantechnica, Tesla Model 3 menjadi mobil listrik terlaris selama 2020 sebanyak 139.925 unit terjual. Posisi kedua mengekor Wuling Hongguang Mini EV yang laku 119.255 unit.
Sementara menutup posisi 3 besar, ada Baojun E-series sebanyak 47.704 unit yang dijual di China. Dilanjutkan Great Wall Ora R1 46.774 unit, dan GAC Aion S 45.626 unit.
ADVERTISEMENT