Dihantam Pandemi, Penjualan Mobil Domestik Indonesia Keok di ASEAN

23 September 2020 15:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Beberapa sales promotion girl (SPG) Wuling Confero S di pameran otomotif GIIAS 2018, ICE BSD, Tangerang. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Beberapa sales promotion girl (SPG) Wuling Confero S di pameran otomotif GIIAS 2018, ICE BSD, Tangerang. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Penjualan mobil di Indonesia berangsur mulai mengalami peningkatan. Walaupun masih jauh mendekati angka saat sebelum pandemi COVID-19 menyerang.
ADVERTISEMENT
Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), tren kenaikan mulai terasa sejak Juni 2020. Sebelumnya pada April dan Mei, penurunan yang dialami cukup dalam.
Bisa dilihat pada tabel berikut ini.
Penjualan mobil wholesales dan retail Januari-Agustus 2020 (sumber: Gaikindo). Foto: Ghulam Muhammad Nayazri
Secara keseluruhan wholesales sepanjang periode 8 bulan kemarin, totalnya mencapai 325.527 unit. Sementara retail salesnya sebanyak 364.034 unit.

Penjualan mobil Indonesia keok di ASEAN

Namun sayangnya, bila dibanding negara-negara lain di ASEAN, Indonesia kini tertinggal soal penjualan mobil di domestik. Lantaran mereka lebih dahulu bisa mengendalikan pandemi COVID-19.
Seketaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara, mengatakan Indonesia sebelum COVID-19, rata-rata mampu menjual 90.000-100.000 unit per bulannya. Dan ini drop menjadi 3.500 unit setiap bulannya.
Padahal, Indonesia selalu menduduki penjualan domestik nomor 1 di ASEAN. Namun saat ini tertinggal dengan negara-negara lain, karena lambat menangani pandemi.
Ilustrasi pembelian mobil baru. Foto: dok. Auto
"Kalah dengan Thailand, Malaysia dan Filipina. Indonesia malah jatuh ke peringkat nomor 5. Inilah yang menjadi tantangan utama bagaimana kita bisa bangkit kembali," ucapnya dalam acara Automotive Industry Perspective Episode 2 yang digelar Marketeers, Selasa (22/9).
ADVERTISEMENT

Potensi tumbuh

Namun, Indonesia masih punya peluang dan potensi besar untuk tumbuh lagi. Saat ini, rasio kepemilikan mobil sudah mencapai 99 mobil per 1.000 penduduk.
"Angka ini meningkat dari sebelumnya yang mentok di angka 87 mobil per 1.000 penduduk. Sementara Malaysia 490 mobil per 1.000 penduduk dan Thailand 275 per 1.000 penduduk," tutur Kukuh.
Fakta itu menunjukkan, Indonesia masih berpotensi besar untuk bertumbuh, mengingat jumlah penduduk yang sangat besar.
Lebih lagi, saat ini produksi di Indonesia baru mencapai 1,3 unit, di mana 300 unit untuk ekspor ke 80 negara di dunia. Sementara kapasitas terpasang produksi kita mencapai 2,3 juta unit per tahun. Artinya masih ada cukup ruang untuk meningkatkan volume produksi.
ADVERTISEMENT